Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
SEKRETARIS Eksekutif Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPPEN) Raden Pardede mengungkapkan daerah yang dikategorikan sebagai zona merah covid akan mendapatkan prioritas vaksin.
Hal itu untuk mencegah penyebaran virus yang rentan menjangkiti populasi padat penduduk dan mobilitas masyarakat yang tinggi.
"Terkait kota prioritas yang mendapatkan vaksin akan ditentukan oleh Kementerian Kesehatan. Tetapi besar kemungkinan bahwa zona merah akan mendapat vaksin terlebih dulu," kata Raden kepada Media Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (16/10).
"Jelas daerah yang zona merah relatif padat penduduk memiliki risiko penularan lebih tinggi jadi memang kemungkinan besar akan diprioritaskan," ungkapnya.
Baca juga: Tiongkok Prioritaskan Vaksin Covid-19 untuk ASEAN
Raden mencontohkan daerah pegunungan yang penduduknya tidak terlalu padat dan mobilitas masyarakat rendah, sehingga penularan lebih kecil. Sehingga bisa didahulukan daerah dengan status zona merah.
"Bukan berarti kita tidak senang tetapi tingkat penularan sangat kecil. Sementara di kota zona merah karena populasi tinggi dan Mobiltasnya tinggi jadi memang secara logika harus didahulukan tapi akan dibuat aturannya," pungkasnya.(OL-5)
Sejalan dengan penjelasan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan vaksinasi booster covid-19 tetap direkomendasikan.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Perusahaan ini fokus menggunakan teknologi vaksin berdasarkan mRNA pada Desember 2020, vaksin COVID-19 produksi mendapatkan izin penggunaan darurat di amerika serikat.
MEDIAINDONESIA.COM 20 Mei 2025 menurunkan berita berjudul ‘Covid-19 Merebak di Singapura dan Hong Kong, Masyarakat Diminta Waspada’.
Seiring dengan merebaknya kasus mpox, muncul banyak spekulasi yang menghubungkannya dengan vaksin covid-19.
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved