Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

IDI Ingin Pemerintah Siapkan Ketersediaan APD

Mediaindonesia.com
08/10/2020 17:32
IDI Ingin Pemerintah Siapkan Ketersediaan APD
Petugas medis menggunakan APD saat berada di ruang isolasi penanganan covid-19.(Antara/Septianda Perdana )

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) meminta pemerintah menyiapkan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga kesehatan agar tersedia dengan baik secara berkesinambungan supaya pelayanan pasien covid-19 bisa berjalan maksimal.

"Aspek keselamatan di awal-awal memang belum bagus, karena ini masalah baru. Hanya saja, APD sekarang bagus, bulan depan belum tentu. Oleh karena itu butuh perencanaan agar APD selalu tersedia dengan baik," kata Ketua Satgas covid-19 PB IDI Prof Zubairi Djoerban saat dihubungi di Jakarta, Kamis (8/10).

Ia mengatakan hal itu menyangkut kewajiban pemerintah dan manajemen rumah sakit dalam menyediakan APD bagi tenaga kesehatan.

Apalagi, penambahan pasien positif covid-19 di Tanah Air selalu berubah-ubah atau tidak sama dengan minggu sebelumnya. Maka butuh persiapan APD yang lebih untuk mengantisipasi lonjakan tersebut. "Kebijakan APD ini perlu terus dievaluasi agar tidak kehabisan," katanya.

Baca juga : https://mediaindonesia.com/read/detail/303762-lawan-covid-19-indonesia-butuh-8-juta-apd

Sejauh ini, IDI melihat memang belum ada keluhan rumah sakit yang kekurangan APD. Namun, hal itu tetap harus diperhitungkan karena jumlah kasus covid-19 di Tanah Air terus naik.

Menurut Prof Zubairi, APD merupakan suatu kewajiban yang tidak bisa ditawar penggunaannya oleh setiap tenaga kesehatan. Oleh sebab itu, ketersediaan APD menjadi penting dalam melayani pasien covid-19.

Di samping itu, Prof Zubairi juga menyoroti masih ada tenaga kesehatan yang tidak menggunakan APD dengan baik. Meskipun rumah sakit tempat mereka bekerja tidak merawat pasien covid-19 namun kewaspadaan tetap harus diterapkan. "Semua dokter, rumah sakit harus siaga dan waspada mengenai penularan covid-19 karena pada prinsipnya banyak yang tanpa gejala," katanya.

Belajar dari sejumlah kejadian, banyak pasien ginjal, lupus, kanker dan sebagainya saat berobat ke rumah sakit ternyata terinfeksi virus corona, namun tanpa gejala. (Ant/OL-12)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik