Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

81,6% Pasien Covid-19 dengan Gejala Pneumonia Meninggal Dunia

Atalya Puspa
08/10/2020 12:00
81,6% Pasien Covid-19 dengan Gejala Pneumonia Meninggal Dunia
Pemakaman pasien covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta.(Antara)

ANGKA kematian pasien covid-19 di Indonesia terbilang tinggi. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia bersama tim Dinas Kesehatan DKI melakukan riset guna mengungkap fakta-fakta di balik kematian tersebut.

Riset dilakukan terhadap kematian 381 pasien covid-19 dari 4.052 pasien yang terkonfirmasi positif di wilayah DKI Jakarta. Dari penelitian tersebut terungkap bahwa usia tua, pneumonia, sesak napas, dan hipertensi merupakan faktor-faktor terjadinya kematian pada pasien terkonfirmasi covid-19. Hipertensi bahkan meningkatkan risiko kematian pasien covid-19 hingga dua kali lipat.

"Dari 41,1% pasien covid-19 dengan pneumonia, sebanyak 81,6% pasien meninggal. Pada pasien-pasien tersebut juga dijumpai gejala seperti batuk, demam, dan sesak napas," kata Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Ari Fahrial Syam dalam keterangan resmi, Kamis (8/10).

Pneumonia pada pasien covid-19 didefiniskan sebagai radang paru-paru akut yang akibat terendam pus dan cairan, yang membuat penderitanya menjadi sulit bernapas. Virus SARS-CoV-2 penyebab covid-19 menginfeksi sel lewat reseptor ACE2 yang ada di paru-paru.

Ari mengatakan, pasien pneumonia dan sesak napas sangat mungkin mencapai luaran buruk karena peluang pasien-pasien ini untuk jatuh ke dalam kondisi acute respiratory distress syndrome (ARDS) meningkat.

Baca juga : pneumonia-mirip-gejala-covid-19-kenali-gejalanya-pada-anak

Selain penyebab kematian, hasil penelitian juga mengungkap rata-rata usia pasien covid-19 yang meninggal dunia yakni di angka 58,2 tahun. Risiko kematian pasien covid-19 makin tinggi di atas usia 50 tahun akibat pengaruh dari kerja sistem imun tubuh yang menurun.

"Mereka menjadi lebih rentan untuk mengalami kondisi serius dan respons pengobatan yang tidak maksimal," ucap Ari.

Ari berharap hasil penelitian tersebut dapat memberikan informasi, baik kepada masyarakat maupun klinis mengenai faktor-faktor yang memengaruhi risiko kematian pasien covid-19. "Agar masyarakat bersikap waspada dan upaya pencegahan harus senantiasa dilakukan apalagi melihat angka kematian akibat covid-19 di Indonesia terbilang tinggi jika dibandingkan angka kematian dunia,” tandasnya.

Pencegahan penularan covid-19 dilakukan dengan memakai masker, menjaga jarak, hindari kerumunan dan rajin mencuci tangan dengan sabun. Bagi pasien komorbid khususnya hipertensi, agar pintar menjaga dirinya, teratur minum obat dan menjalankan pola hidup sehat.

Mengutip data worldometer, angka kematian covid-19 di Indonesia mencapai sebanyak 11.472 hingga 8 Oktober 2020. Dibandingkan dengan total kasus 315.714, rasio kematiannya mencapai 3,63%.

Angka itu cukup tinggi jika dibandingkan dengan Filipina yang hanya 1,8%, Pakistan 2,06% atau rata-rata kematian covid-19 di dunia sebesar 2,9%.

Sebagai informasi, penelitian tersebut dilakukan oleh Dr dr Anna Rozaliyani, SpP, MBiomed; dr Diah Handayani, SpP(K); dan dr Findra Setianingrum bekerja sama dengan dr Ary I Savitri dan dr Titania N Shelly dari Siena Clinical – Academic Research Organization; dr Vini Ratnasari dari RSUD Pasar Rebo; dr Romala Kuswindarti dari RSUD Ciracas; dr Ngabila Salama, dr Dwi Oktavia, dan dr Widyastuti, MKM dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya