Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berencana melengkapi kawasan ini dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) bio digester yang dapat mengelola kotoran ternak menjadi gas untuk rumah tangga.
KLHK juga melengkapi dengan unit pengelola pupuk kotoran ternak, serta menjadikan sarana utama pengolahan air limbah yang dibuang ke badan air agar dapat memenuhi baku mutu. Semoga kawasan ini tetap terpelihara dan tetap lestari!
Hal itu dikemukakan Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) KLHK M.R. Karliansyah saat melakukan kunjungan sekaligus monitoring perkembangan kegiatan pemulihan lahan bekas tambang batu di Desa Cisantana, Kecamatan Cibubur, Kabubaten Kuningan, Jawa Barat, Sabtu (26/9)
Rombongan KLHK terdiri dari Direktur Jenderal PPKL, M.R. Karliansyah, didampingi Sekretaris Direktorat Jenderal/Plt. Direktur Pemulihan Lahan Akses Terbuka Sigit Reliantoro beserta Puteri Indonesia Lingkungan Tahun 2020, Putu Ayu Saraswati.
Rombongan melakukan serangkaian kegiatan bersama Bupati Kuningan H. Acep Purnama S.H., M.H, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kuningan, Wawan Setiawan, S.Hut, M.T.
Dirjen PPKL, M.R. Karliansyah menyampaikan ucapan terima kasih atas perkembangan pemulihan yang telah tercapai dan ajakan agar segenap pihak yang terlibat baik KLHK, Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan, pemerintah desa, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk tetap menjaga yang sudah berhasil dicapai saat ini serta melakukan pengembangan dan perbaikan yang dibutuhkan oleh masyarakat tanpa meninggalkan aspek lingkungan.
“Kunci sukses pemulihan lingkungan adalah selain kawasan terpulihkan adalah adanya peralihan mata pencarian yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujar Karliansyah.
Adapun kegiatan yang dilakukan yaitu peninjauan pemulihan lahan bekas tambang serta konservasi lingkungan antara lain pelepasan bibit Ikan nila sebanyak 5.000 ekor di embung desa, penanaman pohon produktif seperti nangka dan alpukat, dan pelepasan burung.
“Kami mengharapkan kawasan Tacis, Taman Cisantana, menjadi kawasan wisata alam yang terintegrasi dan bermanfaat bagi masyarakat serta perlindungan lingkungan. Kawasan ini dahulu kawasan terbengkalai dan sekarang berubah menjadi bermanfaat dan berguna,” kata Bupati Kuningan.
Sangat bermanfaat bagi masyarakat
Sementara itu, Kepala Desa Cisantana, Ano Suratno, mengungkapkan, warganya sangat menyambut baik adanya pekerjaan pemulihan itu karena warga mendapatkan manfaat yang cukup besar. Masyarakat saat ini dapat mengolah kawasan bekas tambang sebagai kawasan wisata alam.
Selain mengelola kawasan wisata, masyarakat juga telah berhasil mengelola ternak sapi yang setidaknya dapat menghasilkan 50 ribu liter susu per hari yang kemudian dijual ke produsen dan sebagian diolah menjadi yoghurt oleh industri kecil yang dikelola masyarakat.
Setelah bertransformasi menjadi Kawasan Wisata Alam Desa Cisantana, lokasi ini telah dilengkapi dengan toko souvenir yang dapat menjual produk asli masyarakat lokal, embung, camping ground, dan juga green house yang saat ini sedang melakukan penyemaian bibit tanaman kopi.(RO/OL-09)
‘’Kolaborasi, termasuk dengan kerja sama dengan pihak swasta menjadi kunci untuk membangun sistem pengelolaan sampah yang efektif, bernilai ekonomis dan ramah lingkungan,”
KEPALA Subdit Ditjen KLHK Yuli Prasetyo Nugroho menuturkan terdapat beberapa kearifan lokal dari masyarakat adat yang dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sampah sisa makanan (food waste).
Kayu itu dikumpulkan untuk kemudian direbus. Sebanyak 10 kg kayu mangrove, direbus dengan 10 liter air untuk menghasilkan 7 liter cairan tinta.
Program pembagian bibit pohon gratis yang digagas KLHK menjadi langkah penting dalam upaya pelestarian lingkungan di Indonesia.
Dalam mengelola sampah kemasan, GCPI bekerja sama dengan Indonesia Packaging Recovery Organisation (IPRO),
Pendanaan konservasi ini memerlukan anggaran besar sehingga memerlukan kontribusi semua pihak untuk menutup gap antara anggaran dengan kebutuhan yang tersedia.
Pembahasan RTRW ini sangat penting karena berdampak terhadap kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat
CEMARAN senyawa merkuri ditemukan di Waduk Cirata, Jawa Barat. Kandungan merkuri ditemukan dari tubuh ikan yang diambil dari waduk Cirata.
Hujan yang mengguyur wilayah tersebut menyebabkan terjadinya tanah longsor menimpa satu rumah warga di Kampung Kiararambai, Desa Girimukti, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, Jabar.
Saat ini sejumlah sekolah swasta di Jabar masih sepi peminat, akibat masyarakat yang cenderung memilih sekolah negeri.
Adapun untuk presentasi non-akademik, setiap juaranya memiliki nilai masing-masing
GUBERNUR Jawa Barat, Dedi Mulyadi meminta kepada korban bencana pergerakan tanah di Kampung Cigintung, Pasirmunjul, Sukatani, Purwakarta untuk segera meninggalkan lokasi pengungsian.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved