Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Anemia Tingkatkan Risiko Kematian pada Penderita Covid-19

Zubaedah Hanum
20/9/2020 14:05
Anemia Tingkatkan Risiko Kematian pada Penderita Covid-19
Anemia bisa diatasi dengan mengonsumsi nutrisi tinggi zat besi, pemberian suplemen atau transfusi darah.(AFP)

ANEMIA yang dialami pasien covid-19 dapat menyebabkan efek serius. Hasil studi di Tiongkok dan Amerika Serikat menemukan bahwa kombinasi paparan anemia dan covid-19 menambah risiko kematian yang tinggi.

Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UNAIR Dr dr M Atoillah Isfandiari, MKes membenarkan hal itu. "Orang yang terinfeksi covid-19 dan mengalami anemia memiliki risiko yang lebih berat jika dibandingkan dengan yang tidak anemia," ujarnya, seperti dikutip dari laman Unair, Minggu (20/9).

Anemia atau biasa disebut kurang darah terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah atau tidak berfungsinya sel darah merah. Kondisi ini menyebabkan suplai oksigen ke organ tubuh berkurang. Gejala yang timbul dapat berupa kelelahan, kulit pucat, sesak napas, pusing, limbung, atau detak jantung cepat.

Kondisi anemia dapat memengaruhi daya tahan tubuh terhadap infeksi covid-19 karena kemampuan menyalurkan oksigen ke jaringan tubuh juga berkurang. Rendahnya kadar zat besi dapat memicu turunnya sistem kekebalan tubuh sehingga mudah terinfeksi penyakit. “Jadi kuncinya memang pada transportasi oksigen,” jelasnya.

Umumnya, orang yang terinfeksi covid-19 akan mengalami hipoksia atau kekurangan oksigen hingga menyebabkan sesak. Jika terlambat ditangani, pasien akan mengalami gagal napas, kegagalan organ tubuh dan akhirnya meninggal dunia.

Dokter Atoillah menyampaikan, covid-19 yang diakibatkan virus SARS-CoV-2 mengandung protein yang berpotensi menyerang sel darah merah dan zat besi yang mengikat. Sehingga sel darah merah akan rusak. Selanjutnya, hal itu juga dapat memicu peradangan pada sejumlah jaringan organ tubuh.

Dari hasil studi juga diketahui bahwa covid-19 adalah virus yang sangat cerdas. Sebab, virus itu tidak hanya menyebabkan pneumonia di paru-paru, tetapi permasalahan yang tidak kalah serius seperti anemia. “Itu sebabnya, penderita covid-19 yang gagal napas meskipun diberi ventilator, 50% tidak berhasil,” tambahnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya