Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
FEDERASI Serikat Guru Indonesia (FSGI) mempertanyakan alasan Kementerian dan Kebudayaan menghapus mata pelajaran sejarah di tingkat sekolah menengah. Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal FSGI Satriawan Salim.
"Menghilangkan mata pelajaran sejarah di SMK itu juga kami pertanyakan. Kenapa ? Karena itu sama saja menjadikan anak-anak SMK hanya siap kerja seperti robot tanpa memahami sejarah bangsanya," kata Satriawan kepada Media Indonesia, Sabtu (19/9).
Satriawan menilai, semestinya pelajaran sejarah tetap masuk ke dalam kurikulum di setiap tingkat sekolah dan menjadi mata pelajaran wajib umum seperti pelajaran Bahasa Indonesia, agama, dan Penidikan Kewarganegaraan.
Lebih jauh lagi, Satriawan mengungkapkan, pembuatan kurikulum baru semestinya membutuhkan waktu yang panjang dan diskusi yang melibatkan berbagai pihak.
Baca juga : MSI Desak Kemendikbud Pertahankan Sejarah Sebagai Pelajaran Wajib
"Ini malah ada Dirjen Kemendikbud yang menjadi ketua Umum Pengurus Pusat Masyarakat Sejarawan Indonesia (PP-MSI) yang mengkritik draft kurikulum baru. Ini kan artinya tidak ada koordinasi," kata Satriawan
"Bagaimana Kemendikbud bisa mengkoordinasikan kurikulum baru bagi guru, sekolah, siswa yang jumlahnya puluhan juta, sementara berkordinasi di internal sebdiri dirinya gagal?" imbuhnya.
Dirinya menegaskan, perubahan kurikulum memang sebuah keniscayaan. Namun begitu, saat ini perubahan tersebut belum menjadi satu hal yang urgent.
"Karena bagaimanapun juga kurikulum harus dibuat berdasarkan aspirasi yang muncul di publik. Ini terlalu terburu-buru, dipaksakan, dan menutup ruang dialog," tandasnya. (OL-7)
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo meresmikan SMA Kemala Taruna Bhayangkara serta SMA Global Darussalam Academy di DI Yogyakarta.
TANGGAL 23 Juli mendatang kita peringati Hari Anak Nasional.
Selain revitalisasi sekolah, Kemendikdasmen juga akan melaksanakan program digitalisasi pembelajaran di daerah 3T seperti penyediaan internet dan juga listrik
anak-anak Sekolah Dasar (SD) yang diduga warga Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) tengah belajar di tanah beralaskan terpal dalam kebun sawit.
Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menyampaikan pesan pada seluruh murid baru madrasah untuk menjadi pemimpin bangsa di masa depan yang berilmu, berakhlak, dan berjiwa jujur.
Banyak sekolah, terutama di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar), masih menghadapi kendala dalam memaksimalkan penggunaan Chromebook.
PENGENALAN dan pemahaman atas sejarah dan objek bersejarah serta aturannya selayaknya diketahui masyarakat Depok, terutama para pelajar dan guru sejarahnya sebagai stakeholders.
PENELITI senior BRIN Lili Romli menyayangkan pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon tentang tidak adanya bukti yang kuat terjadinya pemerkosaan massal pada Mei 1998.
Menurutnya, pengingkaran terhadap peristiwa tersebut adalah bentuk penghapusan jejak sejarah Indonesia.
Proyek penyusunan ulang sejarah Indonesia ini sangat problematik dan potensial digunakan oleh rezim penguasa untuk merekayasa dan membelokkan sejarah sesuai dengan kepentingan rezim.
Pegiat HAM Perempuan Yuniyanti Chizaifah menegaskan pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menyebut tidak ada pemerkosaan terhadap perempuan etnis Tionghoa dalam tragedi Mei 1998
Djarot mengatakan penulisan sejarah seharusnya berdasarkan fakta, bukan berdasarkan kepentingan politik. Maka dari itu, ia mengingatkan agar sejarah tidak dimanipulasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved