Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
TERKAIT tenaga kesehatan yang menangani covid-19 di Aceh belum menerima insentif selama 6 bulan, Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah menyebut insentif tenaga kesehatan itu merupakan program presiden yang menggunakan APBN.
"Saya dengar sebagian sudah, sebagian dalam proses, dan sebagian menunggu. Kita juga sudah minta izin apa boleh program presiden yang menggunakan APBN ini kemudian disubstitusi dengan APBA (APBD) misalnya," kata Nova kepada Media Indonesia, Selasa (15/9).
Meski ada rencana insentif untuk nakes akan diambil dari alokasi dana Belanja Tidak Terduga (BTT) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA), Nova memastikah hal itu perlu persetujuan dan sepenuhnya wewenang presiden.
Baca juga: Pemerintah Jamin Vaksin Covid-19 Halal
"Itu juga kita harus hati-hati, kalau nanti double anggaran juga dalam peraturan perundangan kan nggak boleh. Karenanya, itu saya serahkan sepenuhnya ke gugus tugas nasional dan Presiden," sebutnya.
Nova memastikan pemerintah Aceh akan patuh dan mengikuti prosedur dalam mekanisme penyaluran dana insentif bagi nakes dari Pemerintah Pusat.
"Yang jelas kalau ada perintah untuk itu ditanggulangi dengan APBD, APBA dalam hal ini yang kita lakukan. Karena itu program presiden dan presiden yang sudah mencanangkannya," terangnya.
Di lain kesempatan, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Aceh Safrizal Rahman meminta perhatian Plt Gubernur Aceh terkait pencairan insentif bagi tenaga medis yang menangani pasien covid-19.
"Seluruh tenaga medis yang bergerak menangani pasien positif covid-19, hingga saat ini, memang belum mendapatkan insentif sesuai dengan yang dijanjikan pemerintah,” sebutnya.
Menurutnya, insentif penunjang yang dijanjikan akan diberikan kepada seluruh tenaga medis yang terlibat dalam penanganan covid-19 bersumber anggaran dari pemerintah pusat.
Namun, Pemerintah Aceh tentu bisa melakukan talangan dengan menggunakan anggaran daerah, seperti yang dilakukan banyak daerah lain di Indonesia.
"Artinya mereka (pemerintah daerah) memberikan insentif kepada para tenaga medisnya dan mengatakan nanti seandainya yang dari pusat turun (cair) maka itu dikembalikan," lanjutnya.
Ketidakpastian insentif, kata Safrizal, tentunya mengakibatkan keresahan bagi nakes, terlebih mereka dituntut tetap bekerja dengan risiko dan beban yang sangat berat selama pandemi covid-19.
“Kalau boleh kita katakan, galau petugas medis di Aceh, karena sudah menunggu berbulan-bulan tidak mendapatkan insentif. Seharusnya Pemerintah Aceh harus mengambil langkah pasti,” pungkasnya.
Berdasarkan data IDI, terdapat sekitar 3.500 dokter di Aceh, sementara yang menjadi garda terdepan hanya sekitar 800 hingga 1.000 dokter. Begitu juga perawat dan para tenaga medis lainnya.
Sejauh ini, tenaga kesehatan di Aceh hanya mendapatkan buah tangan dari Pemerintah Aceh berupa sembako dan sejenisnya tetapi belum insentif berupa dana.
Meski begitu, IDI Aceh menyerahkan sepenuhnya proses pencairan insentif kepada pemerintah. (OL-1)
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved