Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Kang Emil Dukung Luhut Pimpin Penanganan Korona

Dede Susianti
15/9/2020 19:44
Kang Emil Dukung Luhut Pimpin Penanganan Korona
Luhut Pandjaitan(MI/ Susanto)

GUBERNUR Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan dukungannya atas penunjukkan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebagai koordinator pusat delapan)provinsi untuk penanganan virus korona.

Hal itu diungkapkan pria yang karib disapa Kang Emil itu saat mengunjungi dan melantik Tim Merpati dan Tim Elang, inovasi penanganan covid-19 Pemkot Bogor, Selasa (15/9).

"Kebetulan Pak Luhut sudah ditunjuk secara resmi sebagai koordinator pusat untuk 8 provinsi, di mana urutan keempatnya Jawa Barat. Maka pasti tiap minggu kita rapat dengan Pak Luhut juga," ungkap Emil.

Emil berpendapat dalam kondisi saat ini yang disebutnya perang melawan covid-19, jangan melihat siapa atau jabatannya.

"Memang penugasan hari ini lagi perang. Jangan lihat tupoksinya ini menteri apa, tugasnya apa. Hari ini sifatnya emergency, siapa yang ditugaskan ya kita dukung," ujarnya.

Emil memgatakan saat ini memang dibutuhkan perjuangan ekstra dan harus bersama. Dia menyebut jika dulu perang itu melawan manusia yang punya emosi dan yang bisa dilobi.

"Sekarang perangnya bukan dengan manusia. Tidak punya emosi. Tidak bisa dilobi politik, tidak bisa diatur-atur dan kita tidak paham bentuknya seperti apa," imbuhnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, kalau situasinya sudah perang, maka seperti zaman dulu, yang turun bukan hanya tentara yang perang konvensional, tapi juga seluruh unsur masyarakat. 

"Nah, hari ini juga sama yaitu perang melawan covid, yang di depan teknis ada tenaga dokter, kesehatan. Yang punya harta bela negaranya dengan harta. Ada yang nyumbang APD, ventilator ada yang nyumbang receh, ada yang nyumbang uang miliar, semua bela negara dengan hartanya," tandasnya.

Yang kedua, bela negara dengan ilmunya. Para dokter mencari solusi, mencari obat, ahli vaksin semua bergerak. Kemudian membela negara dengan tenaga.

"Katakanlah tidak punya harta, tidak punya ilmu, tapi punya tenaga. Kita bela negara dibutuhkan saat perang ini menjadi relawan yang mengalahkan musuh," tandasnya.

Terakhir, lanjutnya, jika tidak punya harta, tidak punya ilmu, tidak punya tenaga adalah bela negaranya yang keempat yaitu jangan jadi korban covid-19.

"Caranya cuma satu yaitu disiplin. Karena musuh itu datang di kerumunan. Musuh itu datang pada orang yang tidak dsiplin. Maka kalau musuh ini agar jauh dari korban, pakai masker, cici tangan dan jaga jarak. Itu adalah bela negara melalui kedisiplinan," pungkas mantan Wali Kota Bandung itu. (OL-8).

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik