Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
DIREKTUR Institut Lingkaran Pendidikan Alternatif (Kapal) Perempuan, Misiyah, meminta BPJS Kesehatan untuk menghapus diskriminasi kelas pada pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Adanya pembedaan kelas pada kepesertaan JKN, menurutnya, akan berpe-ngaruh pada pelayanan kesehatan masyarakat.“Situasi yang kita alami sekarang ialah di satu sisi peserta PBI merasa inferior karena gratis.
Padahal mereka dibayarkan APBN. Ada inferioritas pada dirinya sehingga mereka tidak menuntut hak-haknya,” kata Misiyah di Jakarta, kemarin.
Hal senada diungkapkan Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi. Ia meminta adanya aturan terkait pembentukan kelas standar, jangan hanya berfokus pada perbaikan fi sik.
Lebih dari itu, masalah SDM dan pelayanan harus juga ditingkatkan.Saat ini Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) ber-sama sejumlah stakeholder tengah menyusun regulasi terkait pembentukan kelas standar dalam program JKN-KIS sebelum tenggat Desember 2020.
Saat ini ada 2.235 RS di seluruh Indonesia yang menjadi mitra BPJS Kesehatan. Adapun kepesertaan BPJS Kesehatan pada 2020 berada di angka 221.835.244. (Ata/H-2)
BPJS Kesehatan meluncurkan Open Call for Research Proposal Tahun 2025 pada Senin (16/6) di Jakarta.
BPJS Kesehatan terus menunjukkan komitmennya dalam menjamin keberlangsungan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui sistem pembiayaan layanan kesehatan
MENTERI Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menyampaikan kesiapan sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) untuk peserta BPJS Kesehatan.
BPJS Kesehatan memastikan bahwa seluruh peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tetap bisa mengakses pelayanan, baik layanan administrasi kepesertaan JKN maupun layanan kesehatan
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menegaskan BPJS Kesehatan tidak akan gagal bayar di tahun 2025.
JKN menjadi asa bagi seluruh masyarakat Indonesia dalam mengakses pelayanan di fasiltas kesehatan.
Kedatangan Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti siang ke RS Pratama Yogyakarta bertujuan untuk meninjau layanan BPJS Kesehatan di Rumah Sakit (RS) Pratama Yogyakarta.
Tujuannya, memberikan jaminan akses layanan kesehatan yang adil, merata, dan terjangkau bagi seluruh peserta, tanpa membedakan kaya atau miskin.
Ketua Komisi IX DPR RI Felly Estelita Runtuwene menyebut banyak pasien diminta meninggalkan rumah sakit masih dengan selang di hidung untuk makan.
Dalam sambutannya, Joko Widodo mengungkapkan perubahan drastis BPJS Kesehatan dalam menyelenggarakan Program JKN sejak awal kepemimpinannya.
Adapun ruang lingkup kerja sama yang dilakukan yaitu pengembangan sistem klaim digital dan pengembangan sistem pembayaran kepada seluruh fasilitas kesehatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved