Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
GENERASI saat ini sedang menikmati adanya window opportunity, celah untuk mendapatkan bonus demografi. Hal ini dampak positif dari pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) yang sudah diadakan pemerintah sejak tahun 1970-an, dan dikawal oleh Prof Haryono Suyono selak seesepuh BKKBN. H
al itu diungkapkan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam weninar menyambut HUT ke-75 Republik Indonesia dan 50 tahun BKKBN, bekerja sama dengan Komunitas Homeros dan beberapa mitra kerja dengan mengangkat tema Keluargaku, Indonesiaku menuju era baru keluarga Indonesia Maju di tahun emas 2045, Selasa (18/8). Hadir sebagai nara sumber selain Kepala BKKBN adalah GKR Mangkubumi, Poppy Sophia Bakur, dan penggerak program KB Haryono Suyono.
"BKKBN menyadari penuh setelah sekian lama program KB dari tahun 70an dikawal oleh Prof Haryono Suyono, di mana generasi saat ini menikmati adanya window opportunity, celah untuk mendapatkan bonus demografi. Inilah yang harus kita camkan betul bahwa pepatah mengatakan jas merah jangan lupakan sejarah karena sekarang ini kita masuk di window opportunity karena pertumbuhan yang panjang yang dilakukan oleh program BKKBN yang dilakukan sejak dahulu, dan dikawal oleh Prof Haryono Suyono," tutur Hasto.
Celah bonus demografi itu tidak serta merta. Bonus demografi bisa menjadi bonus kesejahteraan tetapi mempunyai syarat yang luar biasa banyak. Genersi muda harus mengawal sejak saat ini. Kita harus dapat membangun keluarga yang berkualitas. Kualitas keluarga dapat mencetak generasi yang berkualitas prasyarat utama untuk memetik bonus demografi menjadi bonus kesejahteraan.
Hasto menambahkan BKKBN ingin mendapatkan kekuatan dari luar untuk membantu supaya bisa mengubah kekuatan-kekuatan dari pengetahuan dan organisasi yang ada di luar berperan besar untuk bisa bahu membahu mendorong program BKKBN menjadi lebih baik.
"Kami meminta saran dari para sesepuh dan senior untuk mengawal program ini agar generasi kita yang muda-muda ini tidak salah arah. Nilai-nilai luhur perlu ditanamkan di dalam keluarga" tutur Hasto.
baca juga: Bonus Demografi tidak Otomatis
Menanggapi hal itu Haryono Suyono mengatakan kaum anak muda yang merupakan bonus demografi tidak bisa dilepaskan dari sesepuh sesepuhnya, karena bonus demografi tidak saja terjadi pada meledaknya anak muda tetapi juga meledaknya para generasi tua.
"Jejak-jejak sejak tahun 50an dan 60an itu adalah luar biasa. Kita mengharapkan pada era Pak Jokowi nilai gotong royong tetap ada. Dahulu gerakan-gerakan dilakukan bersama-sama. Mahasiswa berusaha bersatu melakukan proses pemberdayaan keluarga di masyarakat. BKKBN tetap membantu pemerintah daerah baik pada tingkat provinsi, kabupaten, kota sampai di tingkat kecamatan dan desa bersatu melakukan program-program. Secara estafet dilakukan kepada masyarakat untuk bersatu membentuk kelompok-kelompok kecil yang dikenal dengan panca wisma, dasa wisma dan sebagainya untuk menjalankan program-program BKKBN. Untuk kelompok intelektual diberikan peningkatan-peningkatan keluarga-keluarga yang sangat berkualitas," kata Haryono. (OL-3)
SULIT menjadi Indonesia. Bukan lantaran tak punya sumber daya, melainkan karena harapan selalu membuncah melebihi kapasitas institusi yang mengelola.
Proses mempertemukan pelaku usaha atau business matchmaking dianggap menjadi jurus ampuh bagi Indonesia untuk bisa keluar dari jebakan pendapatan menengah atau middle income trap.
TANTANGAN para pencari kerja di era bonus demografi disebut akan semakin kompleks. Peluang kerja konvensional kini semakin terbatas akibat tingginya persaingan dan kuota yang minim.
DI negeri ini, waktu tampak sedang berbaik hati.
Program ini akan memastikan kualitas sumber daya manusia yang lebih baik sejak dini, memperkuat peran keluarga dalam pengasuhan, serta memberdayakan kelompok lansia.
JEROME Champagne gagal mencalonkan diri sebagai Presiden FIFA setelah kurangnya dukungan
MENTERI Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji memaparkan ada 4 tantangan untuk menurunkan stunting saat ini.
KEMENTERIAN Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN (Kemendukbangga/BKKBN) menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menteri sebelumnya dijadwalkan menyaksikan proses distribusi Makan Bergizi Geratis (MBG) di Posyandu Lamahora Barat II, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.
KB pascapersalinan penting karena memiliki peran strategis dalam membantu ibu menjaga kesehatan reproduksinya setelah melahirkan.
"Apa yang dikerjakan pemerintah hari ini adalah semangat keadilan dan membuka ruang juga untuk laki-laki dalam partisipasi (keluarga berencana),"
Budi mengatakan tren #KaburAjaDul hanya sekadar luapan sesaat. Banyak masyarakat belum mengetahui prosedur panjang yang perlu ditempuh apabila ingin menjadi penduduk tetap di luar negeri
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved