Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Teknik Baru Enyahkan Batu Ginjal

Atalya Puspa
19/8/2020 03:50
Teknik Baru Enyahkan Batu Ginjal
USG Batu Ginjal.(Dok. FKUI)

PERCUTANEOUS nephrolithotomy (PCNL) dengan alken telecopic metal dilator menjadi alternatif baru operasi penghancuran batu ginjal tanduk rusa (staghorn stone) yang lebih aman. Itu karena operasi dilakukan dengan menggunakan ultrasonografi (USG) dan tidak menggunakan x-ray.

“Selain bebas dari paparan radiasi, teknik ini juga minim luka dan obat,” ucap staf pengajar di Departemen Urologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)-Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr Ponco Birowo, SpU(K), PhD, dalam keterangan resminya, pekan lalu.

Temuan itu sudah dilaporkan dokter Ponco dalam dua jurnal ilmiah bereputasi internasional, yaitu Research and Reports in Urology (2020) dan International Urology and Nephrology (2020).

“Ini sangat berguna bagi pasien yang memang sensitif pada kontras, cairan yang digunakan untuk membantu memvisualisasikan struktur organ yang diperiksa. Pasien yang memiliki riwayat azotemia (peningkatan produk nitrogen di darah) juga dapat memilih prosedur ini karena kontras dapat memicu azotemia,” terang Ponco.

Menurutnya, teknik operasi PCNL yang menggunakan alken telecopic metal dilator ini dapat digunakan berkali-kali sehingga lebih ekonomis dari segi biaya.

Pada pasien dengan penyakit ginjal polikistik, lanjut Ponco, penggunaan USG memperkecil kemungkinan komplikasi karena penggunaan USG dapat mempermudah prosedur tindakan.

Batu tanduk rusa merupakan salah satu batu ginjal yang bentuknya menyerupai tanduk dan mempunyai cabang-cabang yang terdapat di pelvis renal sampai mengenai dua atau lebih kaliks renal sehingga membentuk gambaran seperti tanduk rusa. Besar kecilnya batu ini tergantung dari ukuran ginjal.

PCNL merupakan teknik pembedahan minimal invasif untuk menghancurkan batu ginjal yang menggunakan jarum (needle) dan guidewire yang ditusukkan ke punggung pasien pada kulit dekat ginjal untuk mengakses ginjal dan saluran kemih bagian atas.

Dengan teknik tersebut, luka operasi yang dibuat hanya sekitar 1 cm. Pada prosedur ini diperlukan pencitraan untuk menilai apakah akses ke ginjal sudah tercapai. Bisa menggunakan x-ray atau USG. Setelah akses tercapai, saluran kemih dilebarkan dengan dilator dan dimasukkan kamera untuk melihat struktur ginjal. Kemudian, batu dihancurkan.

Menurut data Riskesdas 2013, prevalensi batu ginjal di Indonesia ialah 0,6%. (Ata/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya