Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Pemerintah Targetkan Vaksinasi Massal Awal 2021

Despian Nurhidayat
16/8/2020 15:22
Pemerintah Targetkan Vaksinasi Massal Awal 2021
Ilustrasi(Antara)

DIHARAPKAN vaksinasi anti covid-19 dalap dilakukan pada pada Januari-Februari 2021, jika seluruh rangkaian tahapan uji klinis vaksin tersebut berjalan lancar dari sekarang.

Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Erick Thohir menyebutkan sejauh ini, uji klinis untuk vaksin covid-19 berjalan dengan baik. Menurutnya, diperlukan waktu setidaknya selama enam bulan untuk tahapan uji klinis.

"Insya Allah kalau semuanya baik pada bulan Januari-Februari 2021 kita bisa melakukan vaksinasi secara massal, karena itu kita berharap semuanya baik," ungkap Erick dalam diskusi virtual, Minggu (16/8).

Menteri BUMN ini juga berharap vaksin untuk virus korona buatan Indonesia yang dia sebut dengan nama 'Vaksin Merah Putih' bisa terwujud. Seperti diketahui, vaksin yang saat ini sedang dilakukan uji klinis merupakan hasil kerja sama dengan Sinovac yang berasal dari China.

Baca juga : Inilah Lima Ventilator Buatan Indonesia Kantongi Izin Edar

"Kalau vaksin merah putih bisa didapatkan yang katanya di 2021, memang saat imunisasi massal sendiri kan waktunya berbulan-bulan tidak selesai dalam satu bulan. Pada saat itu lah vaksin merah putih kita harapkan vaksin merah putih bisa ada selain vaksin kerja sama dengan negara lain," sambungnya.

Erick mengatakan, dalam pelaksanaan imunisasi vaksin nanti, pemerintah akan berkoordinasi dalam satu apa dimana Kementerian Kesehatan akan bekerja sama dengan dokter, perawat, rumah sakit, jaringan puskesmas, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Majelis Ulama Indonesia (MUI), hingga TNI/Polri.

"Kenapa juga tidak diperbantukan dengan tim dari Kemendikbud karena nanti ada calon perawat jumlahnya 40.000, calon dokter jumlahnya 12.000. MUI juga kalau bisa kita libatkan juga sosialisasi daripada vaksin halal, tidak ketinggalan juga TNI yang sudah berpengalaman tetapi TNI/Polri jadi koordinatornya karena kita harapkan adanya percepatan dan sinkronisasi dari semua pihak," pungkas Erick. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya