Rabu 05 Agustus 2020, 17:26 WIB

Duh, KPAI Sebut Aduan PPDB Tahun Ini Melonjak 200%

Syarief Oebaidillah | Humaniora
Duh, KPAI Sebut Aduan PPDB Tahun Ini Melonjak 200%

Antara/Asprilla Dwi
Sejumlah orang tua murid berunjuk rasa di depan SMA Negeri 1 Depok.

 

KOMISI Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengadakan rapat koordinasi nasional (rakornas) secara daring untuk membahas pengawasan dan pengaduan terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2020.

Rakornas dihadiri perwakilan dinas pendidikan tingkat provinsi, kabupaten dan kota. Termasuk sejumlah kepala sekolah terkait laporan PPDB yang diterima KPAI.

"Pada PPDB 2020, KPAI menerima 224 pengaduan yang meningkat 200% ketimbang tahun lalu berjumlah 95 aduan, " ujar Komisioner.KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti, dalam konferensi pers virtual, Rabu (5/7).

Baca juga: Kemendikbud Evaluasi PPDB Bermasalah

Adapun 224 pengaduan terkait PPDB meliputi DKI Jakarta sebanyak 200 kasus (89%). Sisanya 24 kasus (11%) berasal dari sejumlah daerah. Rinciannya, Sidoarjo, Pasuruan dan Malang masing-masing hanya 1 kasus.

Kemudian, Tangerang dengan 3 kasus, Bantul 1 kasus, Bekasi 5 kasus, Bogor 2 kasus, Bandung 1 kasus, Semarang 2 kasus, Pekanbaru 2 kasus, Medan 1 kasus, Padang 1 kasus, Buleleng 1 kasus dan Makassar 1 kasus.

Baca juga: PPDB Kocar-Kacir, Mendikbud Nadiem Harus Tegur Pemprov DKI

Pengaduan berasal dari seluruh jenjang pendidikan, dari tingkat SD sampai SMA. Untuk tingkat SD tercatat 4 kasus (1,8%), SMP sebanyak 72 kasus (32,2%) dan SMA dengan 148 kasus (66%).

Retno mengungkapkan aduan PPDB didominasi masalah kebijakan sekitar 209 kasus (95%) dan masalah teknis sebanyak 11 kasus (5%). Ada tiga pengaduan terkait dugaan kecurangan berupa pemalsuan dokumen domisili, serta satu kasus dugaan jual beli kursi di jenjang SMA.

Menyoroti aduan soal kebijakan, seperti keberatan dengan ketentuan jalur prestasi yang dibuka setelah jalur zonasi dan afirmasi. Lalu, ketentuan persentase jalur prestasi, penggunaan kriteria usia dan ketentuan domisili dengan minimal satu tahun.

Baca juga: Pendaftaran PPDB Zonasi Bina RW Ramai Dikritik Warganet

Terkait aduan masalah teknis, lanjut Retno, menyasar kesulitan login dan calon peserta didik terlambat mendaftar PPDB. Kemudian, kekeliruan mengisi data pendaftar, kekeliruan mengisi jalur dan orang tua yang tidak paham pendaftaran daring. Ada pula aduan soal verifikasi yang lambat.

KPAI menyampaikan sejumlah rekomendasi, yaitu mendorong pemerintah pusat dan daerah memastikan pemerataan kuantitas dan kualitas sarana sekolah dan tenaga pengajar. Serta, mendesak pemerintah mengevaluasi sistem zonasi agar tidak menjadi polemik di tahun mendatang.(OL-11)

 

 

Baca Juga

Antara/Rizal Hanafi.

Abu Bakr bin Al-Liban yang Sabar Terima Celaan Istri

👤Meilani Teniwut 🕔Jumat 31 Maret 2023, 16:30 WIB
Dikisahkan bahwa pada suatu hari ini si istri mengatakan kepada beliau yang sangat ter...la...lu. "Hei tukang zina!" teriak sang...
MI/Agus

Ketersediaan Tenaga Pengajar yang Kompeten Harus Konsisten

👤Mediaindonesia.com 🕔Jumat 31 Maret 2023, 16:00 WIB
WAKIL Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mendorong pemenuhan ketersediaan guru di Tanah Air dengan berbagai upaya untuk mengatasi kekurangan...
ANTARA/ARNAS PADDA

UGM Lepas Varietas Padi Gamagora 7 ke Publik

👤Ardi Teristi 🕔Jumat 31 Maret 2023, 14:57 WIB
Gamagora 7 memiliki ketahanan terhadap hama wereng batang cokelat biotipe 2 dan memiliki ketahanan terhadap penyakit hawar daun bakteri...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya