Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
HARI Anak Nasional (HAN) yang diperingati setiap 23 Juli, untuk kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Pandemi covid-19 telah mengubah pola hubungan anak, mulai dari kegiatan belajar di sekolah maupun berinteraksi sosial.
Bagi anak, keharusan untuk beraktivitas di rumah menjadikan kesempatan mereka untuk bermain, belajar, dan berinteraksi dengan teman atau lingkungan peer-groupnya sangat berkurang. Di sisi lain, anak menjadi tersita waktunya untuk mengakses gawai dan media sosial, yang berpotensi menjadi celah bagi mereka untuk mengalami perundungan di media sosial.
Ketua Lentera Anak Lisda Sundari menyatakan akibat pandemi, orangtua pun menjadi pihak yang terdampak karena posisinya sebagai tulang punggung keluarga.
Lentera Anak selama masa pandemi banyak menerima informasi dari masyarakat atau orang tua khususnya terkait kesulitan mereka dalam memfasilitasi anak belajar secara daring. Apalagi bagi orang tua yang memiliki beberapa anak di usia sekolah, harus memfasilitasi sarana dan prasarana belajar daring untuk semua anaknya sementara anggaran keluarga sangat terbatas.
“Orang tua yang tidak memiliki kecakapan mengakses gawai dan media sosial cenderung menjadi stres karena kesulitan mendampingi anaknya belajar secara daring. Ketidaktauan terhadap model belajar daring bisa menjadikan orangtua tidak peduli dan cenderung membiarkan anak mengakses gawai dan media sosial tanpa bimbingan," kata Lisda di Jakarta, Kamis (23/7).
Kondisi tanpa pengawasan dan bimbingan juga berpotensi menjadikan anak stress belajar, dan dampak negatifnya, ujarnya, menjadikan anak lebih banyak mengakses media sosial untuk tujuan hiburan seperti mencari teman baru, atau mengakses film dan video yang bukan ditujukan bagi anak.
Masalah pelik lainnya yang dihadapi anak selama beraktivitas di rumah adalah rentan terpapar asap rokok dari anggota keluarga dewasa yang merokok di rumah. Padahal dampak kesehatan bagi anak-anak yang menjadi perokok pasif sangat besar. Paparan asap rokok yang terus menerus pada anak berpotensi menghambat hak anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.
Anak-anak yang saat ini banyak mengakses media sosial juga begitu rentan terpapar iklan dan promosi rokok di internet, serta bujuk rayu para influencer yang mempromosikan rokok elektronik di berbagai laman media sosial. Menurut Lisda Sundari, semua pihak harus berupaya secara optimal agar anak sebagai kelompok rentan tetap mendapatkan perlindungan selama pandemi. “Peringatan HAN di masa pandemi covid-19 ini harus menjadi momentum untuk meningkatkan kepedulian semua pilar bangsa Indonesia, terhadap pemenuhan hak dan perlindungan anak Indonesia.(RO/Ind/H-1)
Studi menunjukkan semakin banyak waktu yang dihabiskan remaja di media sosial, semakin besar kemungkinan mereka mengalami perundungan terkait berat badan.
Anak harus memahami dan menghargai diri dan lingkungan serta mengetahui konsekuensi hukum dan akibat dari kekerasan/perundungan.
Anak yang menjadi korban perundungan biasanya menjadi lebih pendiam atau tertutup dan menunjukkan sikap yang berbeda dari kebiasaannya.
Orangtua juga bisa memberikan contoh nyata dari keberanian dalam menolak tindakan yang salah serta memberikan dukungan jika anak menghadapi situasi sulit.
Salah satu tanda yang mungkin bisa lanjut diperhatikan oleh orangtua yakni anak sering menunjukkan perilaku agresif
Anak-anak yang melakukan perundungan kebanyakan hanya ingin menyesuaikan diri, membutuhkan perhatian hingga mencari tahu bagaimana menghadapi emosi yang rumit
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru saja mendirikan Komisi Koneksi Sosial, menetapkannya sebagai "prioritas kesehatan global"
Dalam merencanakan menikah sepatutnya memperhatikan sisi ekonomi atau ketika sudah mapan.
Kelompok Sehati Bantu Pemkot Bogor dengan aksi sosial membantu warga terdampak pandemi covid-19. dengan aksi sosial membagikan bansos.
STUDI terbaru menunjukkan interaksi sosial dapat memprediksi risiko penurunan kognitif manusia dan mungkin potensi demensia.
YAYASAN Amazing New Beginning, yang bergerak di bidang sosial seperti kesehatan, terus menggugah sesama anak bangsa untuk saling peduli pada sesama
Menurut studi, berinteraksi dengan hewan peliharaan dapat membantu anak-anak belajar tentang konsep sosial.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved