Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Banjir Luwu Utara, Kemenkes Aktifkan Tim Gerak Cepat Puskesmas

Atalya Puspa
18/7/2020 11:35
Banjir Luwu Utara, Kemenkes Aktifkan Tim Gerak Cepat Puskesmas
Evakuasi korban banjir bandang di Luwu, Sulsel.(AFP)

BENCANA banjir bandang yang menerjang Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, menyebabkan sejumlah fasilitas layanan kesehatan rusak dan tidak bisa digunakan. Faskes yang rusak itu adalah Puskesmas Masamba, Puskesmas pembantu (Pustu) Radda, Pustu Melji Kecamatan Baebunta, dan Pustu Pongo Kecamatan Sabbang.

Sebagai gantinya, Dinas Kesehatan Luwu Utara telah mendirikan pos kesehatan, memberikan pelayanan kesehatan dan pembagian masker, mengaktifkan Tim Gerak Cepat Dinas Kesehatan dan Puskesmas, serta PSC 119, dan mengaktifkan posko penanggulangan bencana. Demikian informasi Kementerian Kesehatan dalam rilis yang diterima Media Indonesia, Sabtu (18/7),

Kepala Pusat Krisis Kesehatan Budi Sylvana telah meninjau langsung lokasi kejadian bencana banjir bandang bersama dengan tim Rapid Health Assessment ke Luwu Utara. Selain itu, Kemenkes juga mengirimkan logistik berupa APD Coverall 1.600 pcs, masker bedah 4.000 pcs, handscoon 2.000 pcs, Faceshield 100 pcs, kacamata google 100 pcs, PMT Ibu Hamil 1 ton dan PMT Balita 1 ton.

Selain itu, Kementerian Kesehatan juga menyediakan 4 unit alat penjernih air yang langsung di berikan ke tempat pengungsi, Pemberian kantong sampah, serta memeriksa kondisi sanitasi beberapa titik penampungan pengungsi.

“Saat ini banyak warga mengungsi di masjid, gedung pemuda, kantor DPRD, dan kantor bupati. Akibat jalan lintas provinsi tertimbun, akses menuju Masamba dan lokasi terdampak melalui jalan memutar sejauh 20 km, sementara untuk listrik dan jaringan telepon sebagian sudah pulih,” kata Budi.

Hujan dengan intensitas tinggi yang melanda wilayah Luwu Utara pada Senin (13/7) telah menyebabkan meluapnya aliran Sungai Masamba, Rongkang dan Radda. Sebanyak 15.994 warga terdampak banjir bandang itu tersebar di enam kecamatan yakni Kecamatan Masamba, Baebunta, Sabbang, Baebunta Selatan, Malangke, dan Malangke Barat. Sebanyak 30 orang meninggal dunia dan 15 orang lainnya masih dalam pencarian. Lebih dari 3.500 keluarga mengungsi di lokasi pengungsian. (H-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik