Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
KETUA Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Giwo Rubianto Wiyogo mengatakan perempuan merupakan pilar dan pelopor dalam ketahanan pangan pada saat pandemi Covid-19.
"Peran perempuan sangat vital sebagai pilar dan pelopor ketahanan pangan. Mengapa? karena secara sosiokultural perempuan hidup di tengah masyarakat. Bukan hanya masyarakat tetapi juga keluarga," ujar Giwo dalam webinar nasional "Peran Perempuan dalam Ketahanan Pangan Pada Era Adaptasi Kebiasaan Baru" di Jakarta, Jumat (17/7).
Dia menjelaskan perempuan mengetahui seluk-beluk masalah yang terjadi di keluarga. Perempuan juga memiliki peranan penting di keluarga, misalnya mengetahui kapasitas kebutuhan pangan keluarga dan kebutuhan medis keluarga..
"Secara psikologis juga, perempuan dengan anak yang sedang tumbuh yang membutuhkan edukasi," tambah dia.
Perempuan, kata dia, dapat melakukan kegiatan untuk meningkatkan taraf ekonomi pertanian dan menjaga ketahanan pangan berupa, tidak melakukan pembelian pangan secara panik, mengupayakan diversifikasi pangan dengan mengonsumsi pangan lokal, dan menyediakan pangan untuk konsumsi.
Baca juga : BKKBN Rampingkan 671 Pejabat Struktural ke Jabatan Fungsional
Para perempuan juga dapat melakukan kegiatan membuat pangan sendiri dengan cara budidaya ikan di dalam ember dan bercocok tanam memanfaatkan lahan kosong di perkarangan rumah.
"Perempuan juga harus berpikir kreatif, agar dapat bertahan pada saat pandemi ini," jelas dia.
Kowani sendiri, lanjut dia, telah melakukan setidaknya 90 kegiatan selama pandemi Covid-19.Mulai dari pembagian sembako, hingga pembagian bibit kepada para perempuan yang ingin menjadi petani.
"Kami juga melakukan kegiatan peningkatan kompetensi perempuan, yang dulunya tidak bisa masak sekarang sudah bisa masak untuk dijual," ujarnya.
Dia berharap kesadaran akan peran perempuan untuk ketahanan pangan selama pandemi semakin meningkat. Melalui sosialisasi dan edukasi mengenai peran perempuan dalam ketahanan pangan diharapkan adanya jaminan terhadap ketersediaan pangan yang bergizi dan berkontribusi dalam mencegah dampak COVID-19. Ke depannya, Giwo berharap perhatian akan ketahanan pangan dapat terus meningkat.
"Perempuan juga menjadi kunci dalam meningkatkan perekonomian keluarga, serta menjaga perekonomian bangsa dari keterpurukan," imbuhnya.
Di sisi lain, peneliti dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara Khadijah El Ramija mengatakan, perempuan memiliki peran penting dalam ketahanan pangan, terutama ketahanan keluarga.
"Kalau kita lihat di Sumatera Utara, hampir 80 persen tenaga kerja di bidang pertanian adalah kaum perempuan," ujarnya.
Baca juga : PMI Ingatkan untuk Cegah Adanya Klaster Baru Covid-19
Bahkan, katanya, di Indonesia jumlah tenaga kerja perempuan di bidang pertanian mencapai 76 persen dan 24 persen lainnya laki-laki.
Peran perempuan dalam mengurus anak, mengurus konsumsi keluarga, dan pemenuhan gizi, kata dia, sangat diperlukan.
"Berbagai studi dari berbagai negara menunjukkan bahwa tingkat pendidikan dan pengetahuan perempuan, terutama ibu dan pengasuh anak tentang gizi, berkorelasi kuat dengan status gizi anaknya. Artinya, jika pengetahuan perempuan tersebut baik mempunyai pengaruh dengan kondisi gizi anak yang diasuhnya," kata dia.
Kementerian Pertanian telah memiliki program kawasan rumah pangan lestari, yakni bagaimana memanfaatkan lahan perkarangan secara optimal dengan memaksimalisasi produktivitas lahan yang di lingkungan, untuk ketersediaan pangan di rumah.
"Program ini penting untuk memenuhi kebutuhan gizi anggota keluarga," katanya. (Ant/OL-7)
Ada 15 unit drone yang dapat digunakan untuk edukasi bagi petani, akademisi, hingga komunitas pertanian digital.
Di Kabupaten Garut sudah ada 10 Polsek yang lebih dulu menjalankan kolaborasi dengan Bulog terutama dalam penyediaan beras SPHP.
Festival Pangan dan Cipta Menu Bergizi di Desa Sumerta Kelod, Denpasar, Bali.
Kepala Badan Bahasa Hafidz Muksin yakin bahwa literasi soal pangan akan membantu membangun ekosistem pangan yang berkelanjutan.
"Pengakuan adalah pondasi penting dari upaya perlindungan dan pemajuan hak Masyarakat Adat,"
Peternak memanen telur ayam di Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved