Deformasi Lempeng di Laut Jawa Picu Gempa Magnitudo 6,1

Ferdian Ananda Majni
07/7/2020 08:45
Deformasi Lempeng di Laut Jawa Picu Gempa Magnitudo 6,1
Alat seismograf yang digunakan BMKG untuk memantau gempa.(Antara)

BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa tektonik berkekuatan 6,1 menguncang wilayah laut Jawa sekitar pukul 05.54 WIB, Selasa (7/7) pagi. Hingga pukul 06.50 WIB, BMKG mencatat tidak ada aktivitas gempabumi susulan atau aftershock.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengatakan episenter gempabumi terletak pada koordinat 5,77 LS dan 110,64 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 85 km arah Utara Mlonggo, Jepara, Jawa Tengah pada kedalaman 539 kilometer.

Dia menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dalam akibat adanya deformasi atau penyesaran pada lempeng yang tersubduksi di bawah Laut Jawa.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan turun ( Normal Fault )," sebutnya.

 Baca juga : Gempa 6,1 SR Guncang Jepara Jateng

Baca juga : Warga Jepara tidak Merasakan Gempa

Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Karangkates, Nganjuk, Yogyakarta, Purworejo, Kuta dan Mataram III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu),
Di Denpasar, Malang, Lumajang, Tulungagung, Blitar, Ponorogo, Pacitan, Surabaya, Wonogiri dan Kebumen guncangannya mencapai II-III MMI. Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah, seakan-akan truk berlalu.

Sementara di Banjarnegara, Pangandaran, Karangasem, Lombok Barat , Garut, Boyolali, Krui, Sekincau, Semaka, Pekalongan, Banyumas, wonosobo, Magelang, Purbalingga dan Gianyar, getaran yang terasa berskala II MMI. Getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

"Saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," jelasnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya