Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
AGAR para peneliti tetap dapat melakukan riset di tengah pandemi, ada beberapa metode penelitian yang dapat digunakan sebagai alternatif, salah satunya yaitu dengan memanfaatkan big data.
“Pada kondisi sekarang, big data menjadi relevan sehingga harus kita integrasikan. Harus kita lakukan redesigning baik sensus maupun survei, bisa dengan multi data collection, combined methods, drop of pick up, dan lainnya,” kata Kasubdit Pengembangan Model Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Setia Pramana dalam Webinar Tantangan Metode Digital pada Riset Sosial Humaniora di Masa Normal Baru, Kamis (25/6).
Setia menjelaskan, big data dapat dibedakan menjadi tiga kategori berdasarkan sumbernya, yaitu exhaust data, seperti data telepon genggam dan transaksi keuangan, sensing data, seperti satelit dan internet of things, serta konten digital seperti data media sosial dan konten radio.
“Dengan adanya sumber data tadi, kita bisa mendapatkan revolusi pengukuran yang bisa kita gunakan untuk mengukur pola, memetakan behavior masyarakat, pendapat masyarakat, dan sebagainya,” tuturnya.
Peneliti Pusat Penelitian Ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bachtiar Rifai menambahkan, beberapa kelebihan dari penggunaan big data untuk kegiatan riset antara lain, berpeluang memberikan kontribusi akademis dalam sisi skala analisa yang lebih besar karena masih jarang digunakan untuk riset bidang sosial humaniora, memungkinkan peneliti mengunduh data global maupun nasional secara cepat, mengurangi resiko kesalahan manusia yang sering terjadi pada entri data manual, serta lebih efisien secara waktu.
Baca juga : Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Pelaksanaan PPDB di Daerah
Sedangkan kekurangannya yaitu, big data umumnya digunakan untuk analisa data kuantitatif, banyak data dari institusi yang dibatasi aksesnya sehingga perlu ada kesepakatan bersama antara satu institusi dengan institusi lainnya. Kemudian masih sedikit peneliti yang menguasai bahasa pemrograman sehingga dibutuhkan bantuan SDM IT, perubahan data berjalan sangat cepat sehingga data yang diunduh hari ini akan cenderung berbeda dengan data yang diunduh pada 2-3 hari berikutnya, serta dibutuhkan infrastruktur teknologi komunikasi yang memadai.
“Untuk memperkuat kedalaman analisis berbasis big data, dibutuhkan kajian literature yang robust (penelitian sebelumnya) maupun publikasi data kualitatif sebagai justifikasi/argumentasi hasil analisis,” imbuhnya.
Dia menambahkan, selain memanfaatkan big data, para peneliti juga dapat menggunakan metode riset digital lainnya, yaitu Etnografi Digital, Forum Group Discussion, dan Web Survey. Setiap metode memiliki karakter spesifik yang penggunaannya dapat disesuaikan dengan tujuan penelitian. Tidak menutup kemungkinan, peneliti juga dapat menggunakan instrumen berbeda untuk melengkapi risetnya.
“Peran komite klirens etik menjadi sentral untuk memastikan instrument riset berbasis digital telah memenuhi kaidah akademis,” tandasnya. (OL-2)
Profesor di Indonesia memiliki waktu yang sedikit untuk melakukan riset atau penelitian karena waktunya dihabiskan untuk mengajar di kampus.
Pentingnya regulasi yang proporsional, khususnya di sektor kesehatan. Salah satu contohnya adalah perlunya pendekatan berbasis bukti dalam mengatur produk tembakau alternatif.
WAKIL Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie optimis terhadap masa depan riset Indonesia.
DORONG pemanfaatan hasil riset dalam upaya meningkatkan kinerja industri yang diharapkan mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Kunjungan tersebut bertujuan memperkuat kolaborasi di bidang riset dan teknologi pertanian dan mencari solusi terhadap tantangan pangan di Tanah Air.
IndoStrategi merilis hasil evaluasi kinerja Kabinet Merah Putih setelah enam bulan masa kerja pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Transformasi digital kini tengah mengalami kemajuan pesat di berbagai sektor industri. Salah satu yang menjadi hal penting untuk diperhatikan adalah pemanfaatan big data.
Sistem peringatan dini akan semakin kuat apabila ilmu pengetahuan dikolaborasikan dengan teknologi mutakhir berbasis big data dan kecerdasan buatan tanpa mengabaikan kearifan lokal.
Keamanan siber menjadi isu yang semakin krusial di era digital ini. Hal ini disampaikan Founder AwanPintar.id® Yudhi Kukuh
Publik khawatirkan isu kemanan data BAIS usai dugaan kebocoran data oleh hacker
Aplikasi berbasis web ini memungkinkan pengguna memantau obrolan terkini di berbagai media sosial dan mengolahnya menjadi data berharga
Confluent menyediakan semua yang dibutuhkan perusahaan untuk mengimplementasikan Kafka dengan cepat, aman, dan andal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved