Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Leluasa Berganti Moda di Stasiun Terpadu

Putri Anisa Yuliani/X-11
18/6/2020 03:48
Leluasa Berganti Moda di Stasiun Terpadu
Swafoto para pejabat terkait setelah peresmian Stasiun Terpadu di Stasiun Tanah Abang, Jakarta(ANTARA Foto/Dhemas Reviyanto/MI/Andri Widiyanto )

FRANSISCA, 30, kini bisa bernapas lega setiap keluar dari Stasiun Tanah Abang, Jakarta. Di sekitar pintu yang menghadap Jalan Taman Jati Baru, kini tidak ada lagi pedagang kaki lima yang berjualan hingga mempersempit trotoar.

Trotoar di stasiun itu kini sudah luas. Pagar pembatas pun telah dikurangi sehingga mudah untuk menuju angkutan umum. Selain itu, tersedia tanda petunjuk jalan. “Keluar gate tinggal ke kanan kalau mau naik Trans-Jakarta. Ke kiri kalau mau pilih ojol, bajaj, atau angkot,” ungkap karyawati swasta itu kepada Media Indonesia, kemarin.

Penumpang lainnya, Nadya, 29, berharap stasiun-stasiun lainnya bisa menyusul untuk ditata. “Stasiun-stasiun lainnya juga sibuk dan banyak sekali PKL dan lalu lintasnya berantakan. Harus segera ditata mumpung aktivitas belum sepenuhnya padat karena masih pandemi korona,” pintanya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar, dan Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo meresmikan penataan empat stasiun, yakni Tanah Abang, Juanda, Pasar Senen, dan Sudirman.

Penataan ini merupakan hasil kerja sama PT KAI dan PT MRT Jakarta yang telah membentuk anak usaha patungan bernama PT Moda Integrasi Transportasi Jakarta. Nantinya ada 72 stasiun KRL di Jakarta yang akan ditata hingga membentuk kawasan transit yang mengintegrasikan berbagai moda angkutan.

Ini diharapkan memudahkan penumpang untuk berganti-ganti moda. “Penataan ini juga diharapkan mampu membuat jumlah penumpang angkutan umum terus naik,” kata Anies.

Masalah pengawasan

Satu hal yang masih belum banyak berubah setelah penataan Stasiun Tanah Abang ialah keberadaan ojek pangkalan. Menurut Fransisca, sebagian dari mereka masih kerap sedikit memaksa menawarkan jasa kepada penumpang yang baru keluar stasiun.

“Saya juga berharap ada pengawasan yang kontinu dari aparat agar trotoar yang sudah sangat luas itu tidak dimanfaatkan oleh PKL,” ujarnya. (Putri Anisa Yuliani/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya