Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
BADAN Amil Zakat Nasional (Baznas) melakukan berbagai inovasi dalam pengumpulan zakat pada masa pandemi Covid-19. Inovasi ini diwujudkan dengan berbagai langkah strategi sebagai bentuk adaptasi untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat dalam menyalurkan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) saat pandemi.
Direktur Baznas M Arifin Purwakananta mengatakan, inovasi menitikberatkan pada tiga hal yakni kampanye atau ajakan zakat yang massif, pelayanan pembayaran, dan pembukaan kanal donasi.
“Ketiganya menjadi strategi yang dikembangkan di Baznas juga lembaga zakat lainnya dalam masa krisis Covid-19 dengan mengembangkan kampanye atau komunikasi yang baik dengan memanfaatkan platform media online, WhatsApp, Facebook, Twitter, dan sebagainya berisi poster ajakan dan program bantuan BAZNAS selama pandemi. Untuk pelayanan yang memuaskan, d8antaranya dengan layanan jemput zakat,” papar Arifin dalam konferensi pers secara daring , Senin (15/6).
Menurutnya, keberhasilan dalam pembukaan kanal donasi merupakan elemen terakhir yang mempengaruhi peningkatan jumlah penghimpunan dalam masa pandemi ini. Yakni dengan membuka berbagai kanal donasi zakat, infak, sedekah, melalui kanal digital.
Melalui inovasi layanan ini, penghimpunan dana ZIS dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya (DSKL) di tengah masa pandemi tetap meningkat signifikan.
“Pertumbuhan pengumpulan ZIS melalui kanal digital periode bulan Januari hingga Mei mencapai 284 persen. Baznas gencar melakukan inovasi dan melakukan banyak kerja sama dengan banyak perusahaan e-commerce dalam masa pandemi untuk memberikan kemudahan membayar zakat kepada para muzaki. Juga ditambah dari sektor ritel, Unit Pengumpul Zakat (UPZ), CSR dan zakat perusahaan,” ujar Arifin.
Ia menambahkan, menghadapi new normal, perlu adaptasi baru di masyarakat menerima perubahan kebiasaan sebagai upaya mencegah penularan covid-19.
Baca juga : Dokter Reisa : Tetap Aman Covid-19 dan Produktif
Selama Januari hingga Mei 2020, dana ZIS dan DSKL yang terkumpul mencapai Rp211.864.061.530 atau mengalami kenaikan 70 persen dibanding periode yang sama pada 2019.
Secara teori, kata Arifin, ketika jumlah Muzaki yang terkena imbas krisis ekonomi akibat Covid-19 bertambah, sehingga orang yang mencapai nishab zakat menjadi berkurang, baik pengusaha maupun karyawan, maka perolehan zakat diperkirakan turun. Namun pada kondisi tersebut, justru banyak muzaki baru yang muncul yang tergerak untuk turut membantu penanganan Covid-19.
“Selama rentang periode Januari hingga Mei 2020, dimana setengah dari masa rentang ini dijalani dengan kondisi tidak biasa karena pandemi Covid-19, performa pengumpulan ZIS dan DSKL Baznas sangat baik. Indikatornya adalah pertumbuhan setiap bulannya tidak kurang dari 30% dari bulan yang sama pada tahun sebelumnya. Begitupun angka pertumbuhan muzaki yang mencapi 176%. Sebuah pencapaian yang patut disyukuri dalam kondisi yang sulit ini,” tutur Arifin.
Meningkatnya kepercayaan publik kepada Baznas dalam situasi pandemi Covid-19, didukung dari gerak cepat Baznas dalam merespon dan membantu masyarakat yang terdampak krisis Covid-19 lewat program-program bantuan.
Selain itu kredibilitas Baznas sebagai lembaga negara dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan, juga dirasakan kehadirannya oleh publik sehingga membuat beberapa media memberikan apresiasinya atas beberapa kegiatan penyaluran bantuan yang dilakukan Baznas.
“Terima kasih kepada para muzaki yang telah mempercayakan ZIS kepada Baznas. Semoga Baznas dapat selalu berada di garis depan dalam perjuangan menjalankan amanah dari para muzaki membantu mereka yang membutuhkan terutama yang terdampak karena pandemi ini,” pungkas Arifin. (OL-7)
Pemerintah menegaskan komitmennya dalam memperkuat tata kelola zakat nasional melalui penerapan Unified System, sebuah sistem pengelolaan zakat terintegrasi
Keberhasilan Ponco Sulistiawati menjadi contoh nyata dampak zakat dalam mendorong kemandirian ekonomi masyarakat.
Wamenag Romo R Muhammad Syafi’i mengungkapkan masjid harus menjadi pusat pembinaan umat yang holistik, tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi sebagai episentrum transformasi sosial
Pengelolaan zakat yang dilakukan oleh Baznas Kabupaten Ciamis menjadi contoh nyata bagaimana zakat dapat berperan strategis dalam pengentasan kemiskinan.
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) memberikan penghargaan kepada Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya, sebagai Kepala Daerah Penggerak Zakat Terbaik.
Baznas gandeng IKA Unpad untuk meningkatkan potensi zakat, infak, sedekah (ZIS)
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
LAPORAN terbaru Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa covid-19 XFG atau covid-19 varian stratus menjadi varian yang paling dominan di Indonesia.
varian Covid-19 XFG atau stratus tampaknya tidak membuat orang parah dibandingkan varian sebelumnya. Namun, ada satu gejala yang khas yakni suara serak atau parau.
Kemenkes menyebut total kasus covid-19 dari Minggu ke-1 hingga Minggu ke-30 tahun 2025 sebanyak 291 kasus
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved