Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Pasien dan Penyintas Kanker Berisiko Tinggi Terinfeksi Covid-19

Atikah Ishmah Winahyu
13/6/2020 14:19
Pasien dan Penyintas Kanker Berisiko Tinggi Terinfeksi Covid-19
Ilustrasi virus korona.(AFP/Joel Saget )

PASIEN dan penyintas kanker memiliki risiko terinfeksi covid-19. Hal ini disebabkan tingkat imunitas yang dimiliki cenderung rendah.

Berdasarkan data global, sekitar 9,6% kasus covid-19 menyerang pasien yang terkena gangguan imun, termasuk pasien kanker. Sedangkan data di Indonesia mencatat 2,1% dari kasus covid-19 merupakan pasien kanker.

“Walaupun kelihatannya kecil, kita harus tetap berhati-hati. Ini memperlihatkan pasien kanker juga bisa terinfeksi covid-19,” ujar dokter spesialis penyakit dalam, Ikhwan Rinaldi, melalui live Instagram, Sabtu (13/6).

Baca juga: Thailand Mulai Uji Coba Vaksin Covid-19 pada Monyet

“Pasien kanker itu imunitasnya sudah lama untuk mengatasi kanker. Sekarang masuk lagi covid-19, maka lebih gampang terkena dan lebih berat kondisinya,” imbuh Ikhwan.

Lebih lanjut, dia menyoroti data di Tiongkok bahwa pasien dengan penyakit kanker berisiko tinggi mengalami kondisi lebih berat jika terpapar covid-19. Seperti, menjalani perawatan intensif di ICU, membutuhkan bantuan ventilator, bahkan dapat menyebabkan kematian. Hal ini juga berlaku bagi para penyintas kanker.

“Survivor juga memiliki risiko (penyakit) menjadi berat. Tapi memang tidak sebesar pasien kanker. Jadi, intinya pasien kanker punya risiko terkena dan kalau terkena dibandingkan pasien yang bukan kanker, punya risiko menjadi buruk,” jelasnya.

Menurut Ikhwan, seorang penyintas kanker memiliki kenormalan baru pada tubuhnya akibat menjalani berbagai pengobatan, seperti kemoterapi dan radiasi. Kondisi yang sering ditemui pada seorang penyintas kanker, yakni memiliki leukosit atau sel darah putih yang lebih rendah dari kondisi normal.

Baca juga: Studi: Pria Botak Lebih Berisiko Terjangkit Covid-19

“Kalau kita tahu, pasien kanker yang menjalani kemoterapi atau pasien yang baru operasi, tentu saja membutuhkan respons imun tubuh yang berdampak leukosit. Limfositnya juga turun, sehingga lebih rentan,” kata Ikhwan.

“Ketika limfositnya rendah, kemudian kena covid-19, maka tidak bisa melawan covid-19 dengan baik. Sehingga, jatuh ke kondisi yang lebih buruk,” pungkasnya.

Ada tiga metode pengobatan pada pasien kanker, yaitu kemoterapi, targeted therapy atau terapi target dan imunoterapi. Pada pengobatan dengan kemoterapi, tidak hanya dilakukan satu kali, namun membutuhkan beberapa kali terapi. Hingga sel kanker berada pada titik terendah atau mati, agar tidak berkembang biak. Sedangkan pengobatan dengan terapi target dan imunoterapi biasanya dicampur dengan kemoterapi, bergantung pada kondisi pasien.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya