Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
KONDISI darurat akibat pandemi covid-19 membuat pendapatan sekolah swasta berbiaya rendah mengalami penurunan. Begitu pula yang dialami oleh SMP Islam Cendekia Cianjur.
Kepala SMP Islam Cendekia Cianjur Dera Nugraha mengatakan, ada dua persoalan yang menyebabkan pendapatan sekolah berkurang selama pandemi. Pertama karena kemampuan ekonomi sejumlah orang tua menurun karena terdampak covid-19 dan kedua karena kualitas layanan pembelajaran jarak jauh yang disuguhkan sekolah.
“Tugas kita sebagai kepala sekolah memastikan bahwa penurunan income sekolah terjadi karena poin pertama. Jangan sampai dua-duanya. Seandainya kita sebagai orang tua, anak kita di rumah tapi kita bayar SPP full, worth it nggak kira-kira? Itu harus kita analisa. Kalau masalah kemampuan orang tua, itu kondisi yang harus kita hadapi. Cuma kita harus amankan bagaimana layanan pendidikan kita,” kata Dera dalam webinar Tantangan Finansial Sekolah Swasta Berbiaya Rendah selama Pandemi, Rabu (10/6).
Dera mengungkapkan, selama pandemi pihak sekolah telah memberi keringanan SPP bagi seluruh siswa. Hal ini dilakukan untuk meringankan beban orang tua.
Meski begitu, ada sejumlah orang tua yang merasa keringanan tersebut masih kurang. Oleh sebab itu, sekolah berupaya memperkuat sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) agar orang tua memahami bahwa proses pembelajaran tetap ada meski dilakukan di rumah masing-masing.
Baca juga : Kemendikbud Rancang Lulusan SMK Dapat Ijazah D1/D2
“Pada umumnya kan pembelajaran online cuma dilempar oleh guru melalui aplikasi. Padahal guru yang dibutuhkan saat offline dan saat online speknya berbeda. Maka kita buat suatu konsep, kita lakukan training, sehingga kami menyusun platform apa saja yang akan kita gunakan, sejauh mana kesiapan kita dan bagaimana dampaknya terhadap orang tua,” jelas Dera.
Dera pun terjun langsung, mengontrol setiap hari melalui grup aplikasi WhatsApp untuk memastikan bahwa komunikasi dan proses pembelajaran berjalan dengan lancar.
Sedangkan untuk menambah pemasukan sekolah di tengah krisis, pihaknya telah melakukan budidaya tanaman hidroponik di sekolah, menerbitkan dan menjual buku yang beberapa di antaranya merupakan kumpulan karya para siswa, dan budidaya ikan di dalam ember. Selain itu, sekolah juga telah merevisi rencana kerja dan anggaran, mengesampingkan kebutuhan yang kurang mendesak.
“Jadi ada dua poin, pertama perkuat layanan online, kedua cari sumber tambahan,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, wakil kepala MI Tunas Karya Mohamad Fachrodzad mengatakan, 99 persen siswa di sekolahnya berasal dari kalangan menengah ke bawah dan paling terdampak perekonomiannya akibat covid-19.
Oleh sebab itu, MI Tunas Karya telah membuat program COVIID-19 dalam menghadapi pandemi. Pertama yaitu collaboration atau kolabotasi harus dibangun antara guru, siswa dan orang tua sehingga PJJ dapat berjalan dengan maksimal.
“Tanpa adanya kolaborasi antara guru dengan orang tua siswa maka pembelajaran jarak jauh tidak akan berjalan,” katanya.
Baca juga : Belajar Daring Kurang Efektif, Alasan Orang Tua Enggan Bayar SPP
Kedua yaitu organization, di mana para guru bekerja secara tim untuk mendesain PJJ yang menarik, efektif, dan efisien. Juga mendiskusikan bersama kesulitan yang ditemui agar mendapat solusi yang tepat.
Selanjutnya voluntary, hanya 76 persen dari seluruh siswa di sekolahnya yang memiliki gawai dan dapat mengikuti PJJ. Sedangkan sisanya, melakukan pembelajaran tatap muka dengan didatangi langsung oleh para guru.
Keempat invasion, melakukan segala kegiatan dengan penuh semangat meski harus di rumah saja selama pandemi. Kelima independent atau mandiri, selama pandemi MI Tunas Karya membebaskan seluruh biaya sekolah siswa.
“Kami membebaskan segala tuntutan pembayaran seperti uang SPP, buku, dan semesteran. Kami bisa bertahan karena ada dana BOS,” imbuhnya.
Yang terakhir yaitu bunga Dandelion yang mencerminkan optimisme, dapat beradaptasi di manapun dia berada. (OL-7)
PASCAPANDEMI, penggunaan masker saat ini mungkin sudah tidak menjadi kewajiban. Namun demikian, penggunaan masker nyatanya menjadi salah satu benda penting untuk melindungi diri.
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved