Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Kemendikbud Rancang Lulusan SMK Dapat Ijazah D1/D2

Atikah Ishmah Winahyu
10/6/2020 17:35
Kemendikbud Rancang Lulusan SMK Dapat Ijazah D1/D2
Ilustrasi(Antara)

DIREKTUR Jenderal Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Wikan Sakarinto mengatakan, pihaknya sedang merancang program sekolah menengah kejuruan (SMK) selama empat tahun. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari perbaikan pendidikan vokasi tingkat menengah.

“Beberapa program akan kita coba inovasikan. SMK (belajar) 4 tahun tapi setara D1/D2. Jadi nanti SMK 4 tahun itu dia bisa mendapatkan ijazah D1/D2, Ini yang sedang kita upayakan,” kata Wikan dalam acara Silaturahmi SMK Indonesia dan Bincang-bincang secara daring, Rabu (10/6).

Baca juga: Banyak Ciptakan Pengangguran, Emil Wacanakan Bubarkan SMK

Kemudian, perbaikan lainnya yang akan dilakukan Kemendikbud untuk SMK yakni memperbaiki kurikulum agar sesuai dengan kebutuhan industri dan dunia kerja. Kurikulum yang baru akan berbeda dari sebelumnya yakni lebih fleksibel agar dapat membentuk lulusan yang mudah beradaptasi dengan industri.

“Kurikulum harus fleksibel dan menjamin hardskill dan softskill muncul. Termasuk kurikulum harus dengan dasar Project Based Learning. Jadi proyek proyek riil masuk ke kelas, anak-anak harus memecahkan project itu dalam berapa bulan. Hasilnya kembali ke industri atau ke masyarakat sebagai project profesional,” jelasnya.

Baca juga :Nurhadi dan Menantunya Diperiksa Secara Silang

Selanjutnya, siswa SMK juga diwajibkan menjalani praktek kerja industrii (Prakerin) agar dapat menguji softskill dan hardskill yang dimiliki. Kompetensi guru berupa softskill dan hardskillnya dalam mengajar di sekolah juga akan ditingkatan.

“Syarat lulus SMK itu tidak hanya menyelesaikan mapel SMK, tapi juga harus lulus prakerin dengan performa yang bisa diterima industri,” imbuhnya.

Di samping itu, dunia industri juga diharapkan agar dapat lebih menghargai kompetensi yang dihasilkan oleh SMK. Menurutnya, SMK dan industri memang harus dihubungkan sejak awal, mulai dari kurikulum, prakerin, dan lainnya.

“Ini semua kalau nanti lulusan SMK Kompetensinya naik, kariernya naik, gajinya naik, industri puas, dan masa depannya baik, maka kita sejak awal melakukan rebranding pada anak-anak tingkat SMP dan orang tuanya. Kita jelaskan, memilih prodi harus sesuai passion jangan hanya mencari ijazah. Apalagi ke depan kalau masuk vokasi bisa lanjut ke sarjana terapan, S2 terapan, dan doktor terapan. Ini yang coba kita yakinkan,” pungkasnya. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya