Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Tidak Bisa Sembuh, Cegah Polio dengan Vaksin

MI
10/6/2020 02:55
Tidak Bisa Sembuh, Cegah Polio dengan Vaksin
Petugas mengenakan alat pelindung diri saat memberikan vaksin polio pada bayi(AFP)

PANDEMI covid-19 membuat pelayanan imunisasi rutin menjadi terhambat. Akibatnya, sekitar 80 juta bayi di bawah satu tahun di seluruh dunia berisiko terjangkit penyakit menular, salah satunya polio.

Dokter spesialis anak Amanda Soebandi menjelaskan penyakit polio merupakan penyakit menular yang disebabkan infeksi virus polio. Virus ini masuk melalui saluran cerna lewat makanan, minuman, dan air yang terkontaminasi kotoran dari orang yang membawa virus polio.

“Infeksi ini dapat tidak bergejala, tapi juga bisa menunjukkan gejala ringan sampai berat. Gejala ringan dapat berupa batuk, pilek, nyeri tenggorokan, demam, diare, sakit perut, mual dan muntah, atau sakit kepala. Pada sebagian pasien, virus polio menyerang saraf tepi sehingga pasien akan mengalami kelemahan hingga kelumpuhan otot,” kata Amanda saat dihubungi Media Indonesia, kemarin.

Tidak hanya itu, imbuhnya, virus polio juga dapat menyerang susunan saraf pusat sehingga menyebabkan meningitis (radang selaput otak) dan menimbulkan kematian.

"Sampai saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit polio sehingga penanganan masih bersifat suportif, yaitu ditujukan untuk mengurangi gejala seperti nyeri,” ujarnya.

Pada umumnya, infeksi polio akan sembuh dengan sendirinya. Namun, kelumpuhan otot yang terjadi dapat akan bersifat permanen, tangan atau kaki yang terdampak akan menjadi lebih kecil. Agar anak tidak terjangkit penyakit, upaya pencegahan yang harus diakukan para
orangtua, yaitu melengkapi imunisasi polio suntik ataupun oral pada sang buah hati.

“Imunisasi polio diberikan sebanyak lima kali, yaitu pada usia 0, 2, 3, 4 bulan, dan diulang kembali pada usia 18 bulan,” katanya.

Karena begitu seriusnya dampak polio, dokter spesialis anak Mulya Rahma Karyanti mengingatkan imunisasi harus tetap dilakukan meskipun pandemi. “Orangtua kan pada takut ke rumah sakit, ke puskesmas. Jadi, ada yang datang telat hingga 2 bulan, 3 bulan. Harus tetap datang
untuk mengejar ketinggalan,” tukasnya. (Aiw/H-2)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya