Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

LTMPT Bakal Terapkan Protokol Kesehatan Ketat saat UTBK SBMPTN

Syarief Oebaidillah
09/6/2020 23:10
LTMPT Bakal Terapkan Protokol Kesehatan Ketat saat UTBK SBMPTN
Pelaksanaan UTBK SBMPTN pada 2019 silam(Antara/Irsan Mulyadi)

LEMBAGA Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) akan menggelar Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dengan menerapkan protocol kesehatan secara ketat. UTBK dilaksakanan pada 74 perguruan tinggi pusat UTBK pada tanggal 5 -12 Juli 2020.

Hal tersebut ditegaskan Ketua Pelaksana Ekseskutif, LTMPT, Budi Prasetyo dalam live Instargam bertema UTBK-SBMPTN Era Pandemi di akun @osc_medcom, yang digelar Medcom.id, Selasa (9/6)..

Budi yang juga Guru Besar Universitas Gadjah Mada mengatarakan dalam penerapan protokol kesehatan itu, pihaknya menjalin kerjasama dengan Satgas Covid 19 di 74 pusat perguruan tinggi UTBK.

“Kami akan melakukan pemeriksaan suhu tubuh dan kesehatan bagi peserta yang akan memasuki lokasi pelaksanaan UTBK. Mereka yang terkena demam dan dinyatakan tidak sehat kami minta kembali ke rumah.Jadi tidak kami jinkan masuk dan tidak ada kesempatan di lain waktu. Karena dikhawatirkan akan menjadi klaster baru dari covid-19 versi 'UTBK," katanya.

Ia menambahkan, telah meminta pelaksana UTBK di daerah membuka hanya sejumlah gerbang untuk melakukan pemeriksaan temperatur peserta.

Dalam kesempatan itu, Budi juga mengimbau peserta berhati-hati pada sejumlah pihak yang mengklaim dapat memprediksi pembobotan UTBK-SBMPTN. Dia menengarai setiap tahun SBMPTN banyak pihak yang menyebut dirinya sebagai konsultan pendidikan.

Baca juga : Kemendikbud Matangkan Protokol Kesehatan Pembukaan Museum

“Mereka bisa dibilang seperti 'dukun pendidikan' yang yang mengaku bisa memprediksi bobot soal UTBK-SBMPTN .Saya kira mereka ini pembohong besar. Sebab, LTMPT tidak menentukan besaran bobot nilai dalam soal UTBK-SBMPTN,” cetusnya.

Dia menjelaskan, terdapat dua pendekatzn dalam pemberian bobot soal yang berdasarkan klaster program studi, dan sub test dalam Tes Potensi Skolastik (TPS). Dalam waktu bersamaan pembobotan akan diputuskan dari hasil eksisting.

“Artinya teman-teman sudah selesai tes, baru kita olah, dan baru bisa membuat pembobotan final. Tes nya saja belum, lah kok mereka sudah bisa memprediksi," imbuhnya..

Seperti diketahui Pendaftaran UTBK dan SBMPTN telah dibuka. Dalam masa pendaftaran yang berlangsung hingga 20 Juni nanti peserta diminta memperhatikan persyaratan setiap program studi (prodi) yang akan dipilih. Pada tahun ini terdapat aturan tertentu dalam memilih prodi yang memungkinkan peserta memilih lintas prodi. Khususnya untuk siswa jurusan IPA dapat memilih prodi jurusan IPS atau Sosial humaniora saat SBMPTN.

Sebaliknya, untuk siswa IPS belum tentu dapat memilih prodi-prodi IPA atau saintek. Budi memprediksi, tingkat kegagalan siswa IPS saat memilih prodi IPA tinggi.

Sedangkan untuk peserta SMK mendapat kesempatan lebih untuk memilih program studi lanjutannya. LTMPT menyediakan delapan politeknik., Namun peserta SMK tidak boleh melakukan lintas kampus. Jika telah memilih universitas maupun institut sebagai pilihan pertama, maka peserta tidak boleh menjadikan politeknik sebagai pilihan ke dua. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya