Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
MENTERI Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Siti Nurbaya mengatakan dirinya menyadari bahwa persoalan sampah di Indonesia belum selesai. Bahkan semakin kompleks dengan magnitude yang semakin besar.
"Pekerjaan rumah kita untuk membangun pengelolaan sampah yang lebih baik dan berkelanjutan masih cukup banyak," kata Menteri Siti dalam rangka penyerahan penghargaan kinerja dan insiatif pengurangan sampah oleh produsen di Jakarta, Selasa (9/6).
Menurutnya, jumlah timbulan sampah yang sangat besar, sekitar 67,8 juta ton pada 2020, dan akan terus bertambah seiring pertumbuhan jumlah penduduk serta kesejahteraan masyarakat.
"Yang perlu kita perhatikan lebih serius adalah terus meningkatnya jumlah, komposisi, dan ragam sampah plastik yang saat ini menjadi salah satu prioritas pengelolaan sampah nasional. Jika kita tidak melakukan kebijakan dan upaya luar biasa atau sebatas business as usual saja, diperkirakan pada 2050 komposisi sampah plastik akan bertambah lebih dari 2 kali lipat menjadi 35% dari sampah kita," sebutnya
Akibatnya, Kata Menteri Siti, semakin banyak sampah plastik yang tidak tertangani dan bocor ke lingkungan sehingga mencemari ekosistem daratan dan perairan serta mengancam kesehatan manusia. Bahkan studi World Economic Forum memperkirakan bahwa pada 2050 akan lebih banyak sampah plastik dibanding ikan di laut.
"Satu hal yang ingin saya sampaikan dan harus menjadi fokus kita bersama adalah, mari kita jadikan moment ini sebagai milestone untuk bergerak dan bekerja bersama berkolaborasi membangun pengelolaan sampah yang lebih baik," lanjut Menteri Siti.
Oleh karena itu, Menteri Siti selaku penanggungjawab pengelolaan sampah nasional mengajak aparat pemerintah pusat dan pemerintah daerah, produsen, dunia usaha, LSM dan komunitas, organisasi keagamaan, pelajar dan mahasiswa, organisasi perempuan, ibu-ibu PKK, serta masyarakat luas untuk bergerak dan bekerja sesuai dengan tugas, tanggung jawab, kewenangan, dan kompetensi masing-masing membangun era baru pengelolaan sampah di Indonesia
"Ditandai dengan menempatkan pengurangan sampah dan penanganan sampah sama pentingnya, perilaku minim sampah sebagai budaya baru masyarakat Indonesia, sirkular ekonomi dan aplikasi teknologi ramah lingkungan sebagai perwujudan dari prinsip waste to resource dan
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah yang berwawasan lingkungan," terangnya.(OL-4)
Pantai Ungkea, yang merupakan salah satu kawasan wisata dan habitat alami di Morowali Utara, menjadi fokus utama pembersihan dari sampah plastik dan berbagai jenis sampah lainnya.
Penggunaan komposter memungkinkan masyarakat mengolah sampah organik menjadi kompos, mengurangi emisi metana, dan memperbaiki kualitas tanah secara lokal.
LEMBAGA Pemantau Penyimpangan Aparatur Daerah (LP2AD) menilai Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan bisa menjadi sebagai standar nasional dalam pengelolaan sampah perkotaan.
Pembersihan sampah kiriman ini tidak hanya dilakukan di Pulau Lancang, tetapi juga di pulau-pulau lainnya setiap harinya.
Pemerintah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, menggelar pelatihan pengelolaan sampah
Pulau sampah yang sebelumnya menggunung di sebuah behas tambak di kampung itu sudah tidak terlihat lagi dan hanya menyisakan beberapa sisa sampah berserakan .
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved