Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
JURU bicara pemerintah untuk penanganan covid-19 Achmad Yurianto kembali mengingatkan kepada masyarakat luas bahwa 80% orang yang terinfeksi covid-19 tidak memiliki gejala.
"Hampir 80% orang yang membawa virus tidak mempunyai gejala keluhan apapun. Sehingga yang bersangkutan merasa sehat, merasa tidak membawa virus dan merasa baik-baik saja," kata Yurianto dalam telekonferensi di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (6/6).
Dengan demikian, setiap orang yang melakukan interaksi dengan orang lain akan memiliki risiko tertular covid-19. Untuk mengantisipasi penularan, Yurianto mengingatkan masyarakat untuk senantiasa melindungi dirinya dan lingkungan sekitarnya. Jangan sampai tertular dan menularkan.
"Kita harus lindungi diri kita dengan menggunakan masker. Manakala berada di luar rumah menggunakan masker. Ini adalah risiko yang bisa kita kendalikan apabila kita berada di lingkungan yang tidak kita kenal," katanya.
Selain itu, menerapkan pola hidup bersih dan sehat, memperhatikan asupan gizi seimbang, dan melakukan olahraga secara rutin menjadi kunci pertahanan diri yang harus dilakukan.
Baca juga : Kasus Positif Covid-19 Tambah 993, Pasien Sembuh Tambah 464
"Mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Karena kita tahu virus dindingnya terbuat dari struktur lemah yang mudah hancur dengan detergen," lanjut Yurianto.
Yurianto optimistis, apabila langkah tersebut dilakukan dengan tertib, maka kasus covid-19 dapat ditekan di tengah penerapan kenormala baru.
"Dengan cara seperti ini kita akan tetap aman. Tugas kita menjaga diri kita agar tetap aman dan produktif," kata Yurianto.
"Karena, kita tidak akan pernah tahu kapan vaksin yang menberikan kekebalan ini bisa ditemukan dan digunakan sebagai standar dunia," tandasnya. (OL-7)
PASCAPANDEMI, penggunaan masker saat ini mungkin sudah tidak menjadi kewajiban. Namun demikian, penggunaan masker nyatanya menjadi salah satu benda penting untuk melindungi diri.
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved