Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
MESKI menghadapi sejumlah kendala di lapangan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) hinga kemarin telah menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) dana desa sebesar Rp2.995.215.000.000 kepada 4.992.025 keluarga miskin.
Pada hari ketiga setelah Lebaran sebanyak 47.030 desa telah menerima BLT dana desa tersebut. Kini, dana itu telah tersalur ke rekening kas desa (RKD) 63.029 desa. Angka tersebut telah memenuhi 84% dari 74.953 desa yang telah menerima transfer dana desa ke rekening kas desa.
“Bisa dilihat ketika sebelum Lebaran, desa yang baru menerima BLT dana desa sebanyak 44.035, tepatnya per 23 Mei. Kemudian libur Lebaran, dan per 26 Mei angkanya sudah 47.030 desa,” jelas Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar saat telekonferensi, kemarin.
“Meskipun Lebaran, penyalurannya jalan terus sehingga ketika kita melihat antara musyawarah desa khusus (musdesus) dan penyaluran itu jedanya dikit. Ini suatu hal membahagiakan dari komitmen kepala desa yang sudah didata dan berhak mendapatkan dana BLT,” tambahnya.
Adapun desa yang telah melakukan musdesus dan menetapkan calon keluarga penerima manfaat (KPM) BLT dana desa sebanyak 63.834.
Abdul Halim mengatakan desa yang telah melakukan musdesus dan telah menetapkan calon KPM tapi belum menyalurkan dana desa sebanyak 16.804.
Lebih lanjut, Menteri Desa mengungkapkan beberapa masalah terhambatnya penyaluran BLT dana desa, antara lain adanya kepala desa yang baru dilantik saat penyaluran BLT. Selain itu, faktor geografis, yakni lokasi satu desa dengan desa lainnya, turut menghambat penyaluran BLT di lapangan.
Abdul Halim mencontohkan di Nusa Tenggara Timur (NTT) ada desa yang kepala desanya baru dilantik sehingga desa tersebut pun belum melakukan penyusunan.
“Masalah lainnya ialah faktor geografis, seperti Papua dan Papua Barat, Provinsi Sumatra Utara (Nias), Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara,” imbuh Abdul Halim.
Di tempat terpisah, Menteri Sosial Juliari P Batubara kemarin mengecek kesiapan penyaluran bantuan sosial tunai (BST) di Desa Sumber Jaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Tercatat ada 7.300 kepala keluarga (KK) terdaftar sebagai penerima BST di salah satu kecamatan terpadat di Kabupaten Bekasi itu.
Mensos menyebut penyaluran BST tahap I di Kecamatan Tambun Selatan akan selesai dalam satu-dua hari. Adapun untuk Kabupaten Bekasi secara keseluruhan akan selesai dalam pekan ini.
“Dari total 7.330 KPM penerima BST di Desa Sumber Jaya, sebanyak 2.192 KPM sudah terealisasi. Sementara itu, pada Rabu (27/5) terealisasi 1.500 KPM sehingga total sudah mencapai 50,36%,” ujar Mensos.
Sebelumnya, pada hari pertama kerja setelah Lebaran (Selasa, 26/5) Juliari langsung turun ke lapangan melanjutkan pengecekan distribusi bansos. Mensos meninjau dua titik distribusi di gudang logistik Kelapa Gading, Jakarta Utara, dan Kelurahan Sawangan Baru, Kota Depok. (Iam/X-7)
Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin menyerahkan Bantuan Langsung Tunai Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (BLT DBHCHT) 2025 sebesar Rp800.000 per orang kepada 241 pekerja.
DESA mengalami transformasi. Namun, transformasi tersebut belum sepenuhnya menghantarkan desa ke pintu gerbang kedaulatan dan kesejahteraan rakyat.
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa pemerintah akan menghapus skema subsidi bahan bakar minyak (BBM) pada 2027.
Pahala mengatakan, pemerintah harus memadankan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) untuk menyalurkan uang terkait subsidi gas melon.
PRESIDEN Prabowo Subianto berencana memberikan bantuan langsung tunai (BLT) kepada guru honorer yang belum mendapat sertifikasi.
CALON Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun, mengkritik program bantuan sosial berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) pemerintah
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved