Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Lusa, Kaltim dan Kaltara Gunakan PCR untuk Uji Covid-19

Rudi Agung
16/5/2020 21:30
Lusa, Kaltim dan Kaltara Gunakan PCR untuk Uji Covid-19
Petugas kesehatan beraktivitas di ruang deteksi polymerase chain reaction (PCR) laboratorium biomolekuler Rumah Sakit Pelindo Husada Citra(Antara)

STAF Khusus Kementerian BUMN, Arya Sinulingga meresmikan Polymerase Chain Reaction atau PCR, yang dikelola di RS Pertamina Balikpapan. Dengan adanya alat ini, maka rumah sakit tersebut bisa menjadi rujukan pengiriman sampel swab di Kaltim.

"Termasuk Kaltara, karena dekat dari jalur penerbangan," jelas Arya. Menurutnya, Kementerian BUMN telah membeli alat ini dari Swiss. PCR ini, telah didistribusikan ke 19 provinsi se-Indonesia. Salah satunya Kaltim, yang difungsikan di Balikpapan.

"Pengujian bisa dilakukan untuk daerah Kaltim dan Kaltara, lusa atau Senin (18/5) sudah bisa dilakukan," ujarnya. Dengan adanya PCR bisa memangkas waktu pengiriman swab, yang selama ini harus dikirim lebih dahulu ke Surabaya atau Jakarta.

Untuk wilayah Kaltim, ada tiga unit PCR yang disiapkan. Satu di Balikpapan dan dua unit lain di Samarinda. Di Balikpapan berada di RS Pertamina Balikpapan. Di Samarinda, ada di RSU AW Syahranie dan laboratorium kesehatan di kantor Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim.

Direktur RS Pertamina Balikpapan dr Syamsul Bahri mengatakan, PCR telah diuji melalui trial and error selama sepekan terakhir. "Hasilnya bagus, tidak ada kendala. Kita hanya menungguformalitas administrasi saja," jelasnya.

Pihaknya mengaku telah memiliki riburibu stok reagen yang disiapkan sebagai bahan baku uji swab PCR. "Kami akan mendapat tambahan," katanya.

Sebagai langkah awal, sambung Syamsul, pihaknya akan membatasi pengujian swab. Pengujian awal hanya dilakukan untuk 40 sampel. "Kami tidak ingin ada kesalahan sekecil apapun," ujarnya. Hal inijuga berkaitan dengan dengan kesiapan tenaga medis di rumah sakitnya.

Ia mengatakan meski tenaga medis telahmendapat pelatihan pengoperasian PCR, namun Syamsul tak ingin mengambil resiko keselamatankerja. "Kami tidak main-main dengan virus," jelasnya.

Selain menerapkan PCR, Balikpapan juga telah memfungsikan alat tes cepat molekuler (TCM), yang berada di RS Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan. Pemkot Balikpapan juga menerima bantuan dari Kementerian Kesehatan berupa 60 cartridge.

Direktur RS Kanujoso Djatiwibowo dr Edy Iskandar mengatakan, penggunaan TCM akan lebih simpel untuk mendiagnosa infeksi Covid-19. Setelah sampel lendir diambil dengan swab lalu dimasukkan cartridge untuk selanjutnya diproses dalam alat TCM.

Dr Edy menjelaskan pemeriksaan lewat TCM tidak menggunakan pereaksi reagen seperti yang dilakukan pada proses melalui PCR. Akurasi untuk mendiagnosa infeksi Covid-19 pada TCM berkisar 95-98 persen, serupa dengan akurasi PCR.

"Dengan TCM maka pemeriksaanstatus terhadap PDP dapat selesai dalamsehari. Sebelumnya proses ini bisa menunggu berhari-hari karena sampel harus dikirimke BBLK Surabaya atau Puslitbangkes Jakarta," katanya. (OL-13)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya