Siloam Hospitals Rawat Pasien Korona

SEBAGAI rumah sakit rujukan yang direkomendasikan pemerintah, Siloam Hospitals Group (Siloam Hospitals) menyediakan 1.000 tempat tidur khusus untuk pasien korona covid-19. Tempat tidur tersebar di 38 rumah sakit di bawah Siloam Hospitals, yakni 14 rumah sakit di kawasan Jabodetabek dan 24 rumah sakit yang tersebar di pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara.

“RS Siloam Kelapa Dua Tangerang, misalnya, menyediakan 215 tempat tidur, RS Siloam Mampang Jakarta sebanyak 415 tempat tidur, RS Siloam Paal Dua Manado 145 tempat tidur, dan RS Siloam Tanjung Bunga Makassar sebanyak 81 tempat tidur,” jelas Deputy President Director Siloam Hospitals Group Caroline Riady.

Dalam acara bertemakan Pelayanan kesehatan kepada masyarakat di masa pandemi, Caroline mengatakan saat Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama pasien covid-19 di Indonesia, rumah sakit Siloam langsung membuat area terpisah antara pasien covid-19 dan noncovid, serta pasien covid-19 dengan penyakit bawaan. “Tim medis (perawat, dokter), ventilasi kami perbaiki, dan ruangan kami pisahkan. Jumlah ventilator ditambah. Saat ini kami punya 60 ventilator.”
Menurut Caroline, keberhasilan dari kesembuhan pasien covid-19 bukan cuma pada kecanggihan ventilator atau obat-obatan, melainkan keandalan perawat dan dokter yang merawat, serta menggunakan peralatan medis tersebut.

Untuk itu, dari 2.000 dokter dan perawat yang dimiliki Siloam, 1.000 di antaranya dikhususkan menangani pasien covid-18. Dalam merawat pasien korona, Siloam sangat ketat melakukan skrining, pemisahan antara pasien covid dan noncovid, disiplin memakai alat pelindung diri (APD), dan memonitor.

Selain merawat pasien covid-19 yang saat ini jumlahnya 300-an, Siloam Hospitals juga membuka layanan teleconsult atau konsultasi dokter secara daring. Terkait biaya perawatan pasien covid-19, sampai saat ini belum dibicarakan secara detail dengan pemerintah. “Memang pemerintah akan menanggung biaya pasien covid, kami akan membantu pasien. Soal nilainya masih harus dibicarakan dengan pemerintah,” katanya. (Ros/H-1)