Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
WABAH covid-19 yang melanda berbagai daerah di Tanah Air dan belahan dunia, tidak menyurutkan umat melakukan kegiatan agama. Alunan merdu suara kitab suci yang dilantunkan ratusan penghafal Alquran di 90 masjid diharapkan akan meredakan badai virus korona memasuki bulan Ramadan ini.
Udara fajar Kabupaten Blora, Jawa Tengah, masih terasa dingin dan matahari juga belum meninggi. Puluhan masjid yang tersebar di 16 kecamatan yang hampir satu bulan ini sepi dari kegiatan ibadah akibat wabah covid-19 kembali hidup. Suara alunan merdu bacaan ayat suci Alquran terdengar dari corong masjid usai subuh.
Memasuki bulan Ramadan tahun ini banyak yang memperkirakan masjid akan sepi. Apalagi himbauan tidak bertarawih di masjid terus diserukan untuk menanggulangi penyebaran virus korona yang terus memakan korban jiwa.
Baca Juga: IDEAS Prediksi Ledakan Covid-19 Jelang Ramadan dan Idul Fitri
Namun pemandangan berbeda terlihat di puluhan masjid di Blora ini. Sekitar 450 orang penghafal Alquran baik lelaki maupun perempuan, dengan pakaian yang bersih dan rapi serta wajah yang menggambarkan kegembiraan telah berada di sekitar 90 masjid di 16 kecamatan untuk mengikuti khatanan Alquran (Khotmil Quran Bil Ghoib)
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kegiatan Khotmil Quran Bil Ghoib di tengah bencana covid-19 ini dilakukan tidak pada satu tempat (masjid) tetapi 90 masjid secara serempak. Penataan acaranya tetap mengikuti protokol kesehatan yakni satu masjid hanya diikuti oleh lima peserta dan tempat duduk mereka berjarak serta wajib menggunakan masker.
Kegiatan Khataman Alquran teelihat di Masjid Pemkab, Mushola Pendopo Rumah Dinas Bupati, Masjid Agung Baitunnur Blora, Masjid Al Yahya Mlangsen, Masjid At Taqwa Desa Jeruk Bogorejo, Mushola Al Falah Jiken, Mushola Dungbranjang Gondel Kedungtuban, Masjid Al Maksum Kidangan Jepon, Ponpes Al Anwar Ngloram Cepu, Ponpes Khozinatul Ulum Blora, Ponpes An-Nur Seren, Ponpes Al Muhammad Cepu, Masjid Baitun Naim Menden, dan masih banyak lagi.
Baca Juga: Korona Meluas, Pemerintah Belum Batasi Kegiatan Selama Ramadan
''Kegiatan Khotmil Quran Bil Ghoib kali ini diatur sesuai protokol kesehatan di tengah wabah korona. Selain dibatasi jumlah peserta dengan duduk yang berjarak serta bermasker, juga dilakukan di puluhan masjid se-Kabupaten Blora secara serempak,'' kata Kepala Bagian Kesra Setda Blora, Sugiyanto.
Seorang Penghafal Alquran Ali Shodiqin yang mengikuti khataman di Masjid At Taubah di Kantor Bupati Blora, mengaku senang dan bangga bisa turut menyukseskan gerakan sosial berupa doa bersama dalam rangka memerangi wabah virus korona ini. ''Alhamdulillah tadi lancar, kita semua semang ikuti kegiatan ini dan semoga Ramadan ini korona menghilang,'' ujarnya.
Wakil Bupati Blora Arief Rohman berharap agar kegiatan khataman Alquran ini, tidak saja sebagai awal Ramadan sehingga kegiatan ibadah puasa umat muslim dapat berjalan lancar, juga lebih dari itu adalah wabah covid-19 segera verakhir sehingga warga dapat kembali melakukan kegiatan seperti sedia kala.
Baca Juga: Muhammadiyah: Ibadah Ramadan dan Idul Fitri di Rumah Saja
Kegiatan ini, lanjut Arief Rohman, dilaksanakan sebagai upaya batiniah dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan sekaligus juga mencegah persebaran virus korona agar tidak semakin meluas, apalagi saat ini sudah ada satu kasus positif covid-19 di Kabupaten Blora.
''Sekeras-kerasnya upaya lahiriah, jika tidak diimbangi dengan doa secara batin kepada Allah SWT yang Maha Pencipta dan Penyayang, hasilnya tidak akan maksimal. Mohon doanya semoga apa yang kita lakukan ini diijabah oleh Allah SWT,'' kata Arief.
Tidak hanya umat muslim, demikian Arief Rohman, kepada warga nonmuslim juga diminta agar terus melaksanakan ibadah dan berdoa sesuai ajaran agamanya masing-masing, sehingga selain kerukunan umat tetap terjaga juga bencana korona segera berakhir, apalagi ini bulan yang baik. (AS/OL-10)
Sandi mengungkapkan kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan setiap bulan dengan materi yang beragam.
Ada beberapa langkah antisipatif yang mulai diterapkan Puskesmas Warungkondang untuk mencegah penyebaran covid-19.
Seperti halnya virus korona, bentuk patologi sosial semacam itu kini juga masih ada dan bergentayangan. Mereka cuma bermutasi menjadi bentuk lain, dari yang kelas teri hingga kakap.
“Saya mohon bangsa ini, pemimpin-pemimpin kita, dalam bidang politik mana semua, tolong tidak berkomentar kalau komentarnya belum jelas,” kata Luhut
Direct Digital Radiography (DDR) ciptaan I Gede Bayu Suparta dirancang dengan fitur pengambilan mode thorax untuk diagnosis untuk diagnosis pasien Covid-19.
Pandemi covid-19 mesti dibaca betapa ada yang salah dalam sistem kehidupan kita sehingga virus itu mampu memporak-porandakan setiap sendi kehidupan di seluruh dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved