Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SELAMA wabah Covid-19 kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring (online). Untuk mendukung kelancaran kegiatan ini sekolah memanfaatkan dana BOS untuk mengisi pulsa siswanya. Namun, terkendala akses internet yang belum menjangkaunya.
Seperti Di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), ternyata di sejumlah desa masalah utamanya adalah tidak memiliki signal internet. Akibatnya menghambat siswa untuk belajar secara daring dari rumah.
Salah seorang guru di SD Inpres Lewokoli di Desa Aransina Kecamatan Tanjung Bunga, Blasius Dana Soge saat dikonfirmasi, Rabu (22/4), mengakui, sekolah telah memanfaatkan sebagian dana BOS untuk membantu kebutuhan pulsa data bagi siswa, namun justru yang terkendala adalah belum ada signal internet sehingga para siswa harus berjalan mencari signal intenet ke lokasi yang jauh.
"Iya selama ini memang sekolah diliburkan dan siswa hanya belajar di rumah secara daring. Kami juga memanfaatkan dana bos untuk membantu siswa membelikan pulsa data bagi mereka. Tetapi yang jadi kendala justru adalah signal internet yang belum masuk ke desa ini, sehingga anak-anak harus cari signal internet dulu baru bisa akses internet. Biasanya mereka ke satu-satunya lokasi yang ada signal. Cukup jauh dari sini," jelas Blasius.
Salah satu orang tua siswa, Emanuel mengatakan harus rela mendampingi anaknya mencari satu-satunya lokasi signal yang cukup jauh dari desa mereka. "Pulsa data sudah terisi, tapi tidak ada signal internet di sini. Sehingga saya juga harus mengantar anak saya ke lokasi satu-satunya yang ada signal. Jalan ke lokasi signal juga cukup jauh dan berada di ketinggian. Banyak semak belukar di sana, sehingga saya selalu temani anak saya ke sana hanya supaya anak saya bisa akses internet untuk belajar dan mengerjakan tugas secara daring," ungkap Emanuel.
Terpisah sejumlah siswapun mengakui jika kondisi sudah terjadi cukup lama. Sejak diliburkan sementara akibat covid-19, setiap pagi atau sore anak-anak sering datang ke lokasi signal untuk dapat mengakses internet dan belajar secara online.
"Ini satu-satunya lokasi yang ada signal pak. Hampir setiap hari kami harus berjalan kaki kira-kira 1 jam lebih untuk tiba ke lokasi signal ini. Desa kami belum ada signal. Untuk telpon saja sulit, apalagi internet. Di tempat signal ini, kami bisa belajar menggunakan akses internet, dan mengerjakan tugas yang diberikan guru. Kadang-kadang putus internetnya sehingga cukup menggangu, tapi mau bagaimana lagi, karena ini satu-satunya lokasi signal. Mudah-mudahan desa kami bisa secepatnya dipasang signal internet agar kami tidak lagi kesulitan mencari signal," ujar Susana, salah seorang siswi Kelas 6 SD Inpres Lewokoli. (OL-13)
Baca Juga: PSBB: Kota Palembang Siapkan Lima Check Point
Baca Juga: 9 Orang Klaster Gowa Dikarantina di Kantor Dharma Wanita Sorong
Baca Juga: 200 Ribu Pelanggan PLN di Cimahi Nikmati Listrik Gratis 3 Bulan
Perlu segera adanya revisi regulasi yang mengatur soal Bantuan Operasional Sekolah (BOS) agar mencakup semua sekolah termasuk sekolah swasta secara menyeluruh.
ANGGOTA Komisi VIII DPR RI Selly Andriany Gantina mengingatkan pemerintah agar memberikan perlakuan yang adil bagi seluruh guru
Kemendikdasmen akan membuat proses transparansi dengan menerbitkan data daya tampung sekolah khususnya untuk sekolah negeri.
Sudah ada sekitar 7 ribu guru honorer yang mendapatkan pengangkatan sebagai pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) dan mendapatkan penempatan.
Permasalahan pengelolaan dana BOS di antaranya laporan pertanggungjawaban, terutama pada aspek pengeluaran.
Nadiem menerangkan soal BOS, Kurikulum Merdeka, dan juga Merdeka Belajar.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Masyarakat harus selalu waspada serta selalu menjaga pola hidup sehat bersih (PHBS).
DALAM menghadapi kembali merebaknya covid-19, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi UPG Makassar mengambil langkah tegas dengan memperketat protokol kesehatan saat menyambut kepulangan jemaah haji dari Tanah Suci.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved