Saldo Pelatihan Prakerja Senilai Rp1 Juta Mulai Dicairkan Besok

DIREKTUR Kemitraan, Komunikasi dan Pengembangan Ekosistem Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Panji Winanteya Ruky menuturkan, saldo pelatihan untuk peserta Kartu Prakerja akan mulai disalurkan pada Selasa (21/4) setelah verifikasi peserta lolos rampung.

Pengumuman peserta lolos pelatihan Kartu Prakerja pun turut diundur dari rencana sebelumnya yang akan diumumkan Senin (20/4) pukul 10.00 WIB. Nantinya, peserta yang terverfikasi lolos pendaftaran akan langsung diproses untuk mendapatkan saldo pelatihan.

"Kami berupaya sekeras mungkin, kerja besok pagi untuk memastikan alokasi ini tetap lancar dan masyarkakat yang dapatkan nomor dan verifikasi, dapat melihat saldo besok pagi. Kami akan umumkan dan lewat dashboard di kartu prakerja," tutur Panji, Senin (20/4).

Pengecekkan saldo dapat dilakukan peserta pelatihan melalui situs prakerja.go.id. Setelah mendapatkan saldo pelatihan senilai Rp1 juta, peserta dapat langsung memilih program pelatihan yang diinginkan melalui 8 platform yang telah menjadi mitra Program Kartu Prakerja.

Baca juga: PKS Tolak Ikut Panja RUU Cipta Kerja

Panji menambahkan, saldo tersebut tidak dapat dicairkan menjadi bentuk tunai oleh peserta karena uang itu hanya diperuntukkan membeli pelatihan. Saldo tersebut akan ditransfer ke dompet digital peserta yang telah bermitra seperti OVO, Gopay, LinkAja dan BNI.

Menyoal insentif yang dijanjikan pemerintah sebesar Rp600 ribu tiap bulannya selama 4 bulan berturut-turut, Panji mengaku, Project Management Office (PMO) Kartu Prakerja belum membahasnya.

"Insentif kami belum sampe ke sana. Setelah selesaikan 1 pelatihan, maka platform berikan notif ke kami sehingga kami jadi pemicu untuk transfer bantuan insentif Rp600 ribu per bulan selama 4 bulan," jelasnya.

Lebih jauh, ia menuturkan, program Kartu Prakerja sedari awal didesain untuk mengintegrasikan pesertanya kepada industri maupun perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja.

Namun, karena fokus tersebut bergeser menjadi peningkatan skill dan bantuan sosial di tengah pandemi, maka desain awal tersebut akan terus dimatangkan oleh PMO.

"Desain awal memang ada proses link and match, bangun ekosistem pasar pelatihan dengan pasar kerja dengan pasar sektor usaha yang akan menyerap tenaga kerja tersebut. Tapi saat awal ini fokus delivery program memastikan pendaftaran berlangung mulus, program bisa dinikmati dan bantuan insentif dapat disalurkan ke peserta yang butuh cepat dan tetap dengan andal," terang Panji.

Ke depan, imbuh dia, PMO Kartu Prakerja akan bekerjasama dengan sektor usaha dan industri penyedia informasi pekerjaan. Sehingga nantinya peserta pelatihan dapat menemukan perusahan atau pun industri yang membutuhkan kemampuan yany dimiliki oleh peserta.

"Pemerintah telah melakukan koordinasi atau tukar pikiran dan cari info tentang skill yang dibutuhkan di berbagai sektor ekonomi. Ini mungkin jadi fokus kami ke depannya," pungkas Panji. (OL-4)