Headline
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
SETELAH tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau diturunkan dari siaga atau level III menjadi waspada atau level II pada 25 Maret 2019, aktivitas vulkanik gunung tersebut berfluktuasi.
Sepanjang Januari-Maret 2020 aktivitas erupsi masih terjadi, namun tidak terus menerus. Berdasarkan informasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), dalam pengamatan visual selama Januari, terjadi empat kali erupsi yang menghasilkan kolom erupsi berwarna putih kelabu, dengan tinggi maksimum 500 m dari atas puncak.
Pada Februari, terjadi rangkaian erupsi menghasilkan kolom erupsi berwarna putih kelabu tebal, dengan ketinggian maksimum 1.000 m dari atas puncak. Selama Maret, erupsi terjadi dua kali yang menghasilkan kolom erupsi berwarna putih kelabu setinggi 300 m dari atas puncak.
Baca juga: BPBD: Gunung Anak Krakatau Erupsi, Warga Masih Berjaga
"Saat tidak terjadi erupsi, teramati hembusan asap berwarna putih tipis dengan tinggi maksimum 150 m dari atas puncak," bunyi laporan dari laman magma.esdm.go.id, Sabtu (11/4).
Pada Jum’at (10/4) malam, terjadi dua kali erupsi yang menghasilkan kolom erupsi berwarna kelabu tebal setinggi kl. 500 m dari atas puncak. Diikuti dengan erupsi menerus tipe strombolian. Tidak terdengar suara gemuruh atau dentuman akibat erupsi.
Menjelang dan selama erupsi, sejumlah gempa vulkanik masih terekam dengan jumlah belum signifikan. Hal itu menunjukkan masih terjadinya suplai magma ke kedalaman yang lebih dangkal.
Adapun pengamatan deformasi dengan tiltmeter berfluktuasi dan menunjukkan gejala kenaikkan yang tidak signifikan sejak 5 April. Kejadian erupsi pada Jum’at (10/4) malam diduga akibat energi yang relatif tidak terlalu besar.
Baca juga: Anak Gunung Krakatau Meletus, Statusnya Siaga II
Dari data kegempaan dan deformasi menunjukkan aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau masih berfluktuasi. Suplai fluida dari kedalaman masih terjadi. Jenis fluida pada rangkaian erupsi Januari hingga Maret didominasi gas atau uap air.
Sementara itu, erupsi pada Jum’at (10/4) ini material batuan pijar sudah terbawa ke permukaan dengan intensitas yang belum signifikan. Itu jauh lebih kecil dibandingkan rangkaian erupsi pada periode Desember 2018-Januari 2019.
Potensi bahaya dari aktivitas Gunung Anak Krakatau saat ini adalah lontaran material lava, aliran lava dan hujan abu lebat di sekitar kawah dalam radius 2 km dari kawah aktif. Sementara itu, hujan abu yang lebih tipis dapat terpapar di area yang lebih jauh, bergantung pada arah dan kecepatan angin.
Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental serta potensi bahaya Gunung Anak Krakatau dari awal Januari hingga 10 April, tidak ada peningkatan ancaman. Tingkat aktivitas vulkanik G. Anak Krakatau masih tetap pada level II atau waspada.(OL-11)
Bahkan, peningkatan aktivitas gunung setinggi 1.584 mdpl itu diprediksi akan mengalami erupsi eksplosif lagi.
GUNUNG Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali alami erupsi pada Selasa, 8 Juli 2025 petang, tepat pukul 16.08 WITA.
GUNUNG Ili Lewotolok di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, erupsi sebanyak dua kali disertai dentuman kuat dan gemuruh, Rabu (2/7).
GUNUNG Raung di perbatasan Kabupaten Jember, Lumajang, dan Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur kembali erupsi pada Minggu, (29/6). Tinggi letusan mencapai 600 meter di atas puncak gunung.
Apa itu lava? Pelajari pengertian lava, perbedaannya dengan magma, dan fakta menarik tentang aliran lava dalam bahasa sederhana!
Pada Jumat (20/6) pukul 22.31 Wita, tercatat satu kali erupsi dengan ketingian kolom letusan 2.000 meter diatas puncak gunung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved