Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
BPBD Kabupaten Lampung Selatan melaporkan kondisi mutakhir di Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, pascaerupsi Gunung Anak Krakatau. Pada Sabtu (11/4) sekitar pukul 04.00 WIB, tidak terpantau adanya bau belerang dan debu vulkani, namun hujan mulai turun.
Kapusdatinkom BNPB, Agus Wibowo, mengatakan masyarakat di Kecamatan Rajabasa terutama wilayah sepanjang pantai, yaitu Desa Way Mulih, Desa Way Mulih Timur dan Desa Kunjir, sudah berangsur-angsur kembali ke rumah masing-masing.
"Warga masih berjaga-jaga dan ronda untuk memantau kondisi yang ada," kata Agus dalam keterangan resmi , Sabtu (11/4).
Baca juga: Anak Gunung Krakatau Meletus, Statusnya Siaga II
TRC BPBD Kabupaten Lampung Selatan telah menghubungi tim pemantau Gunung Api Krakatau. Hasilnya status masih waspada atau level 2, serta aktivitas vulkanik sudah reda. Masyarakat pun diimbau tidak panik
"TRC BPBD Kabupaten Lampung Selatan menggunakan mobil rescue memberi pengumuman kepada masyarakat untuk tetap tenang, karena aktivitas Gunung Api Krakatau sudah reda," imbuh Agus.
Saat ini, TNI dan Polri masih bersiaga di lokasi kejadian untuk membantu evakuasi warga. Begitu juga aparat desa dan camat setempat sudah berada di lokasi kejadian untuk memberikan arahan kepada warga
Baca juga: Dear Netizen, Dentuman Dini Hari Tadi Bukan dari Anak Krakatau
"Sampai pagi ini belum ada laporan kerusakan. Petugas BPBD dan aparat setempat akan terus memantau dan melaporkannya," pungkasnya.
Sebelumnya, PVMBG melaporkan terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau, Lampung, pada Jum'at (10/4) malam sekitar pukul 22.35 WIB. Tinggi kolom abu teramati ± 500 m di atas puncak (± 657 m di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah utara. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi ± 38 menit 4 detik. Dari pantauan PVMBG terlihat letusan terus berlangsung sampai Sabtu pagi (11/4) pada pukul 05.44 WIB.(OL-11)
Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, mengumumkan bahwa penerbangan domestik kembali terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
Masyarakat juga diimbau selalu menggunakan masker untuk menghindari paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernafasan.
Sejak erupsi yang terjadi pada Desember 2023, hasil kebun seperti jambu mete, kakao, kemiri, kopi bahkan kelapa enggan berbuah karena sering diguyur material vulkanis.
Bahkan, peningkatan aktivitas gunung setinggi 1.584 mdpl itu diprediksi akan mengalami erupsi eksplosif lagi.
GUNUNG Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali alami erupsi pada Selasa, 8 Juli 2025 petang, tepat pukul 16.08 WITA.
GUNUNG Ili Lewotolok di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, erupsi sebanyak dua kali disertai dentuman kuat dan gemuruh, Rabu (2/7).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved