Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
Di tengah ancaman pandemi covid-19, angka kasus demam berdarah dengue (DBD) juga semakin meningkat. Kementerian Kesehatan mencatat dari Januari hingga 24 Maret 2020, terdapat 34.451 kasus DBD dengan total kematian sebanyak 212 orang.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi memastikan mewabahnya covid-19 di Indonesia tidak memengaruhi penanganan DBD.
"Penanganan DBD tidak berpengaruh karena adanya covid-19. Hanya saja, masyarakat juga harus waspada adanya DBD ini," kata Nadia kepada Media Indonesia, Kamis (26/3).
Berdasarkan data Kemenkes, lima provinsi yang memiliki kasus DBD tertinggi adalah Jawa Barat sebanyak 5.894 kasus, NTT 3.595 kasus, Lampung 3.408 kasus, Jawa Timur 2.776 kasus, dan Bali 2.173 kasus.
Baca juga: Kerawanan DBD Tidak Kalah Dibanding Korona
Nadia menuturkan lonjakan kasus di Jawa Barat dipengaruhi dari faktor musiman. "Ini memang musim penularan DBD. Mungkin kasus awalnya sedikit, tetapi tidak segera ditanggulangi di Jawa Barat," tuturnya.
Untuk itu, Nadia mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan serangkaian upaya pencegahan DBD. Pertama, masyarakat harus melakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk dengan memberikan larvasida atau abate pada tempat-tempat perindukan nyamuk, baik di dalam rumah maupun di luar rumah.
"Mencegah gigitan nyamuk di pagi dan sore hari dengan menggunakan lotion atau penyemprot nyamuk rumah tangga. Kerja bakti di kantor, sekolah, dan tempat umum lainnya termasuk pasar dan musala," katanya.
Di samping itu, pencegahan juga harus dilakukan di level pemerintah daerah dengan cara melakukan pemantauan. Apabila ada peningkatan kasus orang yang demam, lanjutnya, langsung lakukan intervensi lingkungan.
"Petugas kesehatan harus memastikan bukan demam berdarah dengue atau DBD pada pasien yang datang ke Fasyankes karena saat ini adalah musim penularan DBD," pungkasnya. (OL-14)
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) RI merilis data terbaru mengenai tren kasus dan kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia sepanjang tahun 2025.
Dokter Spesialis Anak mengingatkan bahaya DBD atau dengue pada anak-anak, gejalanya bisa mirip flu demam tinggi mendadak, nyeri kepala, mual, muntah. Dengue berbahaya kalau tidak ditangani
MENINGKATNYA angka kejadian demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia mendorong berbagai pihak untuk melakukan upaya edukatif kepada masyarakat.
Peningkatan kasus DBD Garut tersebut, menyebabkan 8 meninggal dan 7 orang mendapat perawatan di rumah sakit serta yang lainnya berangsur sembuh.
Penurunan kasus DBD di Klaten, menurut Anggit, karena faktor kesadaran masyarakat meningkat dalam upaya pencegahan penyebaran penyakit demam berdarah.
DINAS Kesehatan Kalimantan Timur (Kaltim) menerapkan gerakan 3M Plus termasuk memerangi jentik nyamuk dalam menangani kasus demam berdarah dengue (DBD) yang jumlahnya terus meningkat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved