Headline
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan awal musim kemarau 2020 akan dimulai pada April mendatang.
"Dari total 342 Zona Musim (ZOM) di Indonesia, sebanyak 17 persen diprediksi akan mengawali musim kemarau pada April 2020, yaitu di sebagian kecil wilayah Nusa Tenggara, Bali, dan Jawa," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan tertulis.
Sementara untuk puncak musim kemarau diprediksi, sekitar 9,9 persen daerah Zona Musim akan memasuki puncak musim kemarau pada bulan Juli, sedangkan 64,9 persen pada bulan Agustus dan sekitar 18,7 persen pada September.
Dia menjelaskan, datangnya musim kemarau berkait erat dengan peralihan Angin Baratan atau Monsun Asia menjadi Angin Timuran atau Monsun Australia.
BMKG memprediksi peralihan angin monsun akan dimulai dari wilayah Nusa Tenggara pada April 2020, lalu wilayah Bali dan Jawa, kemudian sebagian wilayah Kalimantan dan Sulawesi pada Mei 2020 dan akhirnya Monsun Australia sepenuhnya dominan di wilayah Indonesia pada bulan Juni hingga Agustus 2020. Lebih lanjut dia mengatakan, sebanyak 38,3 persen wilayah akan memasuki musim kemarau pada Mei 2020, meliputi sebagian Bali, Jawa, Sumatera, dan sebagian Sulawesi.
Sementara itu, 27,5 persen di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua akan masuk awal musim kemarau di Juni 2020. Jika dibandingkan terhadap rerata klimatologis awal musim kemarau untuk periode 1981-2010, maka awal musim kemarau 2020 di Indonesia diprakirakan mundur pada 148 ZOM (43,3 persen), normal pada 128 ZOM (37,4 persen) dan maju pada 66 ZOM (19,3 persen).
baca juga: BMKG Ingatkan Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang
Selanjutnya, apabila dibandingkan terhadap rerata klimatologis akumulasi curah hujan musim kemarau pada periode 1981-2010, maka secara umum kondisi musim kemarau 2020 diprakirakan normal atau sama dengan rerata klimatologisnya pada 197 ZOM (57,65 persen). Namun sejumlah 103 ZOM (30,1 persen), akan mengalami kondisi kemarau bawah normal atau lebih kering, yaitu curah hujan musim kemarau lebih rendah dari rerata klimatologis dan 42 ZOM (12,3 persen) akan mengalami atas normal atau lebih basah yaitu curah hujan lebih tinggi dari reratanya. (OL-3)
HS)
PLT Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menegaskan pihaknya akan cepat memberikan informasi daerah-daerah yang rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), khususnya di lahan gambut.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Selasa 22 Juli 2025.
BMKG merilis prakiraan cuaca untuk Selasa, 22 Juli 2025. Berbagai kota besar di Indonesia akan mengalami kondisi mulai dari cerah berawan hingga hujan
BMKG membuat sistem peringatan dini gempa bumi berbasis hitung mundur seiring meningkatnya bencana
BMKG merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Senin 21 Juli 2025. Sebagian besar cuaca di kawasan ibu kota bakal didominasi awan tebal.
BMKG merilis prakiraan cuaca 21 Juli 2025: waspadai gelombang tinggi, hujan petir, dan potensi banjir rob di berbagai wilayah Indonesia.
Di beberapa titik seperti Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, kondisi kering telah berlangsung lebih dari lima bulan.
Sebagai langkah antisipasi, masyarakat diingatkan untuk tidak melakukan tindakan yang bisa memicu terjadinya kebakaran.
BMKG memperingatkan bahwa cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, meskipun musim kemarau secara klimatologis telah dimulai.
Di kawasan pegunungan dan dataran tinggi, bahkan pada malam hingga pagi hari suhu udara dapat mencapai di bawah 14 derajat celcius.
Ketidakteraturan atmosfer memicu kemunduran musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia, memunculkan cuaca ekstrem yang terus berlanjut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved