Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
TIBA di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental (BRSPDM) Dharma Guna, Kota Bengkul, Selasa (2/3), Menteri Sosial (Mensos) Juliari P. Batubara mendapat jamuan istimewa. Bukan teh atau kopi, namun ia mendapat kehormatan mencicipi sirup kalamansi.
Sirup dari ekstrak jeruk kalamansi merupakan hasil racikan para penyandang disabilitas mental yang menjadi penerima manfaat (PM) di BRSPDM Dharma Guna.
“Rasanya enak menyegarkan,” kata Mensos Juliari usai mencicipi Sirup dari ekstrak jeruk kalamansi. .
Dari segelas sirup kalamansi karya PM BRSPDM Dharma Guna, Mensos dapat menyimpulkan bahwa kedisabilitasan tidak akan menghalangi dan menghambat seseorang untuk bisa berkarya dan berprestasi.
“Nyatanya, penyandang disabilitas mental di sini mampu memproduksi sirup kalamansi,” kata mantan Ketua Ikatan Mobil Indonesia (IMI) Pusat ini.
Dengan demikian, stigma negatif terhadap penyandang disabilitas mental telah dipatahkan oleh Kemensos melalui layanan rehabilitasi sosial. Menurut Mensos, penerima pelayanan bisa pulih, dengan berbagai macam pendekatan humanis dan terapi penghidupan.
“Tahun ini saya mengalokasikan peningkatan anggaran untuk optimalisasi program rehabilitasi sosial karena sifatnya jangka panjang. Saya melihat bahwa balai rehsos harus jadi etalase dari kemensos yang dilihat langsung masyarakat,” kata Mensos.
BRSPDM Dharma Guna di Bengkulu telah memberikan layanan rehabilitasi sosial berdasarkan arah baru kebijakan Program Rehabilitasi Sosial 5 klaster New Platform (Progres 5.0 NP). Salah satunya adalah terapi penghidupan ( livelihood therapy).
Tujuan dari terapi penghidupan di balai ini agar penerima pelayanan dapat kembali ke masyarakat dengan bekal keterampilan yang telah dimiliki, terdiri dari pembuatan sirup kalamansi, keterampilan membuat batubata, keterampilan perikanan, keterampilan membatik dan keterampilan pertanian.
Terapi penghidupan yang kini menjadi primadona para penerima pelayanan khususnya wanita adalah pembuatan sirup kalamansi.
Dari lahan seluas kurang lebih 2.500 meter persegi milik balai, jeruk kalamansi sebagai bahan baku utama sirup dipanen secara periodik. Semenjak tahun 2015, sirup kalamansi diproduksi secara massal dan saat ini dalam satu hari bisa memproduksi kurang lebih 50 kg jeruk yang menghasilkan 60 botol ukuran 250 ml.
Di akhir kunjungan, Mensos menyampaikan apresiasi dan motivasi kepada seluruh pegawai. “Bekerjalah dengan ikhlas, penuh kasih sayang dan bekerjalah dengan hati yang gembira, melayani sesama,” pesan Mensos. (OL-09)
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan pentingnya data yang memadai untuk memahami kebutuhan kelompok rentan dalam pembangunan
17,85% penyandang disabilitas berusia lebih dari 5 tahun di Indonesia tidak pernah mengenyam pendidikan formal.
MESKI semangat inklusi terus digaungkan, nyatanya hanya sebagian kecil penyandang disabilitas yang berhasil menembus dunia kerja.
PEMBERDAYAAN penyandang disabilitas perlu terus ditingkatkan untuk mendukung proses pembangunan nasional. Saat ini berbagai tantangan masih kerap dihadapi oleh penyandang disabilitas.
Isu kesehatan dan hak reproduksi bagi penyandang disabilitas, terutama perempuan, adalah isu yang fundamental namun kerap terabaikan oleh para pemangku kebijakan.
Penyandang disabilitas mendapat perhatian khusus dengan disediakannya ruang dan fasilitas pendukung, termasuk lowongan pekerjaan inklusif.
Sekolah Rakyat bukan merupakan program Kemensos, melainkan langsung dari Presiden Prabowo, yang tahun ini diharapkan 100 SR bisa memulai operasional.
Di hadapan para siswa, Gus Ipul sekolah gratis berasrama ini untuk menjangkau anak-anak dari keluarga kurang mampu yang belum terjangkau pendidikan karena keterbatasan biaya.
"Kekuasaan itu kan alat. Alat untuk memperjuangkan saudara-saudara kita yang tertindas, alat untuk memperjuangkan saudara-saudara kita yang masih miskin."
Banyak anak yang sudah putus sekolah ternyata enggan kembali bersekolah, bahkan sebagian sudah melewati usia sekolah dasar.
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa belum semua peralatan Sekolah Rakyat berada di masing-masing lokasi karena terkendala pengiriman dan lain sebagainya.
Sebelum memulai MPLS, para siswa akan menjalani Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang meliputi pengecekan tekanan darah, mata, telinga, dan berbagai tes kesehatan lain.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved