Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) menyebut kini penyebaran virus novel korona (COVID-19) memasuki gelombang kedua. Virus tersebut bukan hanya menyebar di wilayah Wuhan, Tiongkok, melainkan telah muncul episentrum baru di luar Tiongkok.
"Kalau lihat situasi update, sekarang kita siap hadapi second wave. Wuhan dari Januari sampai sekarang terjadi eskalasi kasus yang terkonfirmasi tinggi, dan yang meninggal juga meningkat. Tapi belakangan ini di luar Tiongkok, walaupun di dalam Tiongkok sendiri belum terkendali, episentrum baru muncul salah satunya Diamond Princess," kata Staff Khusus Menteri Kesehatan Bidang Pembangunan dan Pembiayaan Kesehatan Alexander K Ginting di Hotel Double Tree, Jakarta Pusat, Rabu (26/2).
Baca juga:Presiden Pastikan Kondisi WNI di Diamond Princess Terus Dipantau
Alex menuturkan, gelombang kedua COVID-19 terjadi karena virus tersebut kini semakin tidak menimbulkan gejala. Selanjutnya, orang yang terjangkit virus tersebut tidak menyadari dan malah menyebarkannya kepada orang di sekitar.
"Terjadi second wave ini karena ada penularan. Pemeriksaan PCR-nya positif tapi, gejala simptomatiknya enggak muncul, orang ini lalu-lalang," ucapnya.
Alex menyatakan, Indonesia perlu waspada akan penyebaran COVID-19 gelombang kedua ini. Adapun, untuk mencegah penyebarannya, pemerintah dinilainya tidak mungkin membatasi mobilitas masyarakat.
Namun, Alex mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran. Apabila masyarakat sehabis mengunjungi wilayah terdampak, dan timbul gejala-gejala COVID-19, harus proaktif untuk memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan.
"Menjaga daya tahan tubuh, berperilaku sehat, gizi seimbang, ini diharapkan menurunkan angka kematian dan kesakitan," ucapnya.
"Diharapkan ada kesadaran untuk menghentikan transmisi dari manusia ke manusia supaya tidak terjadi episentrum baru di Indonesia. Kalau terjadi, ini akan mengakibatkan kepanikan di masyarakat, kepanikan sosial dan kepanikan secara ekonomi," tandasnya.
Diketahui, hingga saat ini terdapat 81.005 pasien terkonfirmasi COVID-19 di 32 negara. Adapun sebanyak 30.116 pasien berhasil sembuh dan 2.762 meninggal dunia. (Ata/A-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved