Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
AHLI Mikrobiologi dari Pusat Penelitian Biologi LIPI, Sugiyono Saputra mengatakan penyebaran COVID-19 bisa lebih cepat terjadi di kapal pesiar Diamond Princess dikarenakan kondisi di dalam ruangan yang tidak terpapar panas. Hal itu membuat ketahanan virus menjadi lebih tinggi.
"Bukti adanya mutasi memang belum ada tapi mengapa penyebaran bisa lebih cepat di situ. Bisa dikarenakan kondisi indoor, jadi orang lebih mudah berkumpul dan ketahanan virusnya jadi lebih tinggi," kata Sugiyono di Jakarta, Senin (24/2).
Kemungkinan jika di dalam ruangan, kata dia, dengan faktor kelembaban akan memungkinkan virus bertahan lebih lama. Ditambah juga ketiadaan paparan sinar ultraviolet yang bisa membantu mematikan virus. Dia tidak memungkiri adanya kemungkinan mutasi dari COVID-19. Tapi hal tersebut memerlukan pembuktian dengan penelitian dan pengujian.
"Kalau bicara mutasi memungkinkan sih iya, tapi buktinya belum ada. Tapi untuk kapal pesiar mungkin lebih ke arah faktor lingkungan," tegasnya.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan mengkhawatirkan kondisi warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di kapal pesiar Diamond Princess. Menurut, Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Achmad Yurianto berdasarkan beberapa referensi termasuk dari World Health Organization menunjukkan ada yang terinfeksi COVID-19 tapi memiliki gejala klinis ringan seperti flu biasa.
baca juga: KBRI di Korsel Minta WNI Waspada Virus Korona
Oleh karena itu, menurut Yurianto, WNI yang berasal dari kapal pesiar akan menjalani masa inkubasi lebih panjang dibandingkan 14 hari observasi yang dialami WNI dari Wuhan, China di Natuna. Kapal pesiar Diamond Princess yang berlabuh di Yokohama, Jepang sebelumnya dilaporkan memiliki 630 kasus positif COVID-19 termasuk 4 WNI yang bekerja sebagai anak buah kapal di kapal pesiar tersebut. Total 74 orang WNI yang juga berada di kapal itu dinyatakan sehat, rencananya akan dipulangkan ke Indonesia. (OL-3)
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved