PDPI: Terlalu Dini Bicarakan Mutasi Baru Covid-19

Atikah Ishmah Winahyu
22/2/2020 15:00
PDPI: Terlalu Dini Bicarakan Mutasi Baru Covid-19
Sejumlah warga Tiongkok mengenakan masker saat berkunjung ke sebuah mal di Kota Beijing, Sabtu (22/2/2020)(AFP)

MUNCUL kekhawatiran akan munculnya mutasi baru virus korona. Kekhawatiran itu berdasarkan pantauan situs milik Badan Kesehatan Dunia (WHO), yang menunjukkan orang positif terpapar virus korona (Covid-19) mengalami gejala klinis semakin ringan. Bahkan, dalam beberapa kasus justru dilaporkan tanpa memiliki gejala atau bergeser menjadi seperti flu biasa.

Pengurus Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan berpendapat, masih terlalu dini untuk memperkirakan bahwa telah terjadi mutasi virus.

“Terlalu dini kita bicara tentang mutasi virus. Masalahnya kan ini baru sekali ya. Biasanya mutasi itu terjadi kalau sudah cukup lama, virusnya baru bermutasi," kata Erlina saat dihubungi Media Indonesia, Sabtu (22/2).

baca juga: WHO: Peluang Membendung Virus Korona Menipis

Erlina menjelaskan, pasien bisa saja tidak mengalami gejala karena kondisi sistem imunnya cukup baik. Dia mengatakan, mutasi virus tergantung dari manipulasi yang terjadi, dan tidak dapat dipastikan seberapa lama mutasi itu bisa berlangsung. Namun dia menilai, pada kasus Covid-19 memang masih terlalu awal untuk memungkinkan terjadi mutasi.

"Ini menurut pendapat saya, tapi memang masih perlu diteliti kembali," tandasnya. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya