Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Dinanti, Kemandirian Indonesia di Angkasa

(Aiw/H-2)
22/2/2020 05:10
Dinanti, Kemandirian Indonesia di Angkasa
Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro (kanan) menerima cenderamata dari Kepala Lapan Thomas Djamaluddin (kiri) saat kunjungan ke LAPAN( ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak)

MENTERI Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Brodjonegoro berkunjung ke Pusat Teknologi milik Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) di Bogor, Jawa Barat, kemarin.

Dalam kunjungan pertamanya sejak menjabat tersebut, Bambang menyempatkan diri melihat berbagai fasilitas dan kegiatan yang ada di tiga lokasi, yaitu Pusat Teknologi Roket, Pusat Teknologi Penerbangan, dan Pusat Teknologi Satelit.

Menristek lalu mengkritisi soal pengembangan roket, pesawat N-210, dan pesawat nirawak/drone. Lapan diminta fokus pada penguatan pertahanan sebab roket merupakan bagian dari alutsista yang penting bagi ketahanan bangsa.

Di bidang penerbangan, Lapan diminta fokus pada desain pesawat N-219. Pesawat itu diharapkan segera mendapatkan sertifikat dan bisa terbang untuk kepentingan komersial pada tahun ini. Tak kalah penting ialah pengembangan pesawat amfibi untuk melayani pulau atau wilayah pantai di Indonesia yang jauh dari landasan atau bandara.

Lalu, imbuh Bambang, pengembangan drone juga memberikan masa depan cerah menyusul tingginya permintaan untuk keperluan komersial. Menristek juga memprioritaskan Lapan untuk mewujudkan Bandar Antariksa Internasional yang rencananya akan didirikan di Pulau Biak, dengan menggandeng investor internasional melalui konsorsium.

"Kita tidak bisa membatasi hanya pada teknologi yang selama ini kita lihat sehari-hari, tapi juga harus mengeksplor, baik itu dari laut dalam maupun angkasa luar," kata Bambang.

Kepala Pusat Teknologi Roket Lapan, Sutrisno, mengatakan pihaknya tengah mengembangkan roket peluncur satelit (RPS) sejak 2016 lalu. "Kita akan mengembangkan RPS dengan melalui tahapan-tahapan penguasaan roket Sonda," kata Sutrisno.

Pada 2026-2030 roket Sonda dengan kemampuan altitude 300 km ditargetkan beroperasi serta rancangan bangun teknologi roket pengorbit satelit low earth orbit dimulai. "Di 2040, ditargetkan sudah meluncurkan satelitnya dengan menggunakan roket sendiri," terangnya. (Aiw/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik