Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Keberagaman Gender Perlu ‘Role Model’ dan Implementasi

Mediaiindonesia.com
18/2/2020 15:30
Keberagaman Gender Perlu ‘Role Model’ dan Implementasi
Program Manager Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE), Tedi Subagia.(Istimewa)

SEMAKIN keberagaman gender diterima secara normatif di suatu industri dan negara, akan semakin memberi dampak positif pada penilaian pasar dan pendapatan perusahaan. Namun untuk menjadikan keberagaman gender sampai sebagai norma, membutuhkan bukan hanya kekuatan komitmen, melainkan juga ‘role model’ dan implementasi.

Hal itu diungkapkan oleh Program Manager Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE), Tedi Subagia, di Jakarta, Selasa (18/2)

Diungkapkan berdasarkan pengalaman IBCWE selama lebih dari empat tahun terakhir memberi dukungan dan asistensi untuk keberagaman gender di perusahaan membuktikan hal tersebut.

“Memiliki kebijakan saja tidak cukup, perlu role model untuk engimplementasikan,” kata  Tedi seraya mencontohkan flexible working option, yang merupakan salah satu bentuk kebijakan untuk mendukung perempuan agar bertahan di dunia kerja, di sebuah perusahaan.

“Secara tertulis, kebijakan itu ada. Artinya sudah kuat kekuatan hukumnya sebagai sebuah peraturan. Tetapi karena tidak ada yang mengimplementasi, bahkan di jajaran tertinggi dewan perusahaan, otomatis di tingkat yang lebih rendah tidak ada yang berani,” jelas Tedi,  di sela-sela kesibukan mempersiapkan HeForShe Run 2020 yang merupakan event terbesar IBCWE untuk merayakan Hari Perempuan Internasional.

Tedi Subagia mendampingi perusahaan-perusahaan anggota untuk menjalani asesmen kesetaraan gender melalui perangkat Gender Equality Assessment Results and Strategies (GEARS) dan Economic Dividends for Gender Equality (EDGE).

Kekuatan komitmen untuk mengimplementasi kebijakan keberagaman gender sampai menjadi norma menjadi kunci capaian tinggi endahnya dampak keberagaman gender di perusahaan juga sudah terafirmasi melalui sebuah riset ‘longitudinal’.

Profesor Letian Zhang dari Harvard Business School pada 1.069 perusahaan publik di 24 industri yang tersebar di 35 negara merilis hasil kajian pada September 2019. Studi tersebut menyimpulkan, dampak keberagaman pada kinerja perusahaan bervariasi bergantung pada konteks institusionalnya.

Semakin keberagaman gender diterima secara normatif di suatu industri dan negara, semakin akan memberi dampak positif pada penilaian pasar dan pendapatan perusahaan. Namun untuk menjadikan keberagaman gender sampai sebagai norma, menurut Tedi, membutuhkan bukan hanya kekuatan komitmen.

“Beda dengan standar produk yang bisa langsung bisa terlihat, dampak kesetaraan gender itu tidak kasat mata dan tidak bisa instan. Perlu waktu. Misalnya, kebijakan yang membentuk kondisi setara antarapekerja perempuan dan laki-laki akan menciptakan kenyamanan bekerja," kata Tedi.

"Jika pekerja sudah nyaman bekerja, dia akan maksimal produktivitasnya. Jika pekerja produktif secara maksimal, perusahaan akan merasakan benefitnya yang perhitungannya bersifat jangka panjang,” ungkap Tedi.

Mengenai penyelenggaraan lomba lari “HeforShe Run 2020”  dimaksudkan sebagai sebagai unjukkepedulian pada upaya memperbaiki kesetaraan gender.  HeForShe Run 2020 yang merupakan penyelenggaraan kedua kalinya itu akan digelar kawasan De Breeze - BSD Serpong, Tangerang, pada 8 Maret 2020 mendatang.

“Aktivitas olah raga menyediakan banyak peluang untuk meningkatkan kesadaran dan peran aktif baik perempuan dan laki-laki dalam mewujudkan kesetaraan gender,“ kata Maya Juwita, Direktur Eksekutif IBCWE. (OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya