Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
MEMULAI masa persidangan II Tahun Sidang 2019-2020 Komisi VIII DPR RI langsung menggelar rapat kerja gabungan dengan Menteri Sosial Juliari P Batubara dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo.
Rapat membahas penanganan dan penanggulangan bencana yang akhir-akhir ini terjadi terutama di Jabodetabek dan Banten, maupun juga tindak lanjut penanganan bencana yang terjadi di beberapa daerah lain.
Raker yang dipimpin Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto, dihadiri semua Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI dan sebagian besar anggota. Rapat berjalan dinamis dengan banyak respons pertanyaan, masukan, dan apresiasi terhadap langkah-langkah penangan bencana yang dilakukan Kemensos.
Suara anggota DPR sebagian besar menyoroti tentang luasnya spektrum dan pihak-pihak terkait dalam penanganan bencana. Mereka mengakui bahwa Kementerian Sosial (Kemensos) dan BNPB sudah bekerja maksimal namun secara umum, dampak bencana masih cukup luas.
“Saya bergembira, anggota dewan memberikan apresiasi kepada kerja Kemensos. Namun, dewan mengingatkan kami agar tetap meningkatkan kewaspadaan," kata Mensos dalam Rapat Kerja Gabungan Komisi VIII DPR bersama dan Kepala BNPB Doni Monardo di Gedung DPR RI, di Jakarta, Selasa (14/01/2020).
Baca juga : Kemensos Buka Posko Induk Bantuan Korban Banjir di Jakarta
"Dengan sumber daya yang kami miliki, dewan meminta kami agar tetap bersiaga terhadap kemungkinan terjadinya ekskalasi bencana sejalan dengan masih tingginya curah hujan ke depan,” ujar Juliari..
Sejauh ini, Kemensos telah melaksanakan sejumlah langkah antisipasi pascabencana. “Kami langsung berkoordinasi dengan dinas aosial dan memobilisasi Tagana di wilayah terdampak banjir tentang aktivitas penanganan dan mengamati situasi terkini,” tutur Mensos..
Pengerahan Tagana dan Tim Kawasan Siaga Bencana (KSB) bertujuan untuk melakukan pendataan korban, evakuasi korban ke tempat aman khususnya kepada kelompok rentan yang terdiri atas lansia, anak-anak, penyandang disabilitas, dan kelompok khusus lainnya.
“Kemudian juga melakukan pendistribusian logistik untuk pemenuhan kebutuhan dasar korban bencana alam. Kami punya stok di Gudang Pusat Kemensos RI dan Gudang Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten,” kata Mensos.
Kemensos juga melakukan pelayanan dapur umum lapangan dan layanan dukungan psikososial untuk pemenuhan kebutuhan dasar penyintas yang berada di lokasi pengungsian.
Mensos juga mengapresiasi, perhatian anggota dewan yang mengkhawatirkan keterbatasan anggaran kebencanaan dihadapkan pada curah hujan yang masih tinggi hingga Februari sesuai prakiraan BMKG.
“Memang anggaran kebencanaan kami tidak terlalu banyak yakni Rp270 miliar. Tapi kami bekerja tidak dengan melihat keterbatasan anggaran. Dengan anggaran yang ada kami coba untuk mengoptimalkan. Tentu bila ada perhatian anggota dewan, untuk meningkatkan anggaran, kami sangat mengapresiasi,” papar Juliari.
Kepada angota dewan, Mensos menyatakan, anggaran dari Direktorat Bencana Alam sebesar Rp270 miliar itu hampir separuhnya untuk tali asih Tagana.
“Jumlah personel Tagana kita sekitar hampir 40 ribu orang. Kalau nilai tali asih sekitar senilai Rp50 ribu untuk separuh anggota saja, sudah Rp100 miliar,” katanya.
Belum lagi untuk penyediaan logistik bencana. “Jadi memang terus terang tidak ideal. Jadi kita kan harus lebih memfokuskan yang mana kesiapsiagaan logistik atau menambah tali asih Tagana. Kami di lapangan memang kelihatannya jauh dari ideal. Tidak terlalu banyak fleksibilitas di penganggaran yang kami miliki,” jelas Mensos.
Mensos juga menyinggung keberadaan Posko Induk Penanggulangan Bencana di Gedung Cawang Kencana, Jakarta Timur. Menurut Mensos, pendirian posko ini untuk meningkatkan efektifitas penyaluran bantuan, khususnya bantuan logistik kepada masyarakat terdampak bencana.
"Selain logistik, posko juga menyediakan berbagai layanan masyarakat terdampak bencana," kata Mensos.
"Layanan yang dimaksud adalah Layanan Dukungan Psikososial (LDP), mobil dapur umum lapangan, motor, truk pengangkut bantuan, pusat koordinasi, pusat media, layanan penyandang disabilitas, cuci gratis, dan sebagainya," paparnya. .
Posko induk tersebut, menurut Mensos, merupakan pusat komando, pusat komunikasi, dan gudang logistik. Posko ini juga sebagai bentuk sinergi dari semua unsur di Kementerian Sosial, dan kerja sama dengan semua elemen masyarakat.
"Dari masyarakat dan dunia usaha sudah menitipkan berbagai bantuan untuk kami distribusikan ke titik-titik kawasan terdampak bencana..Sinergitas dengan masyarakat, merupakan salah satu pilihan Kemensos untuk meningkatkan efektivtas dalam penanganan bencana," tambah Mensos. (OL-09)
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan bahwa gempa bumi dirasakan warga Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur pada Jumat (18/7).
Banjir, kebakaran, angin kencang, gelombang pasang, dan tanah longsor bukan hanya mengancam keselamatan manusia, tapi juga menghambat pembangunan dan menimbulkan kerugian ekonomi besar.
MEMPERINGATI Hari Logistik Nasional 2025, Lion Parcel menyoroti peran kurir sebagai garda terdepan dalam menghubungkan Indonesia melalui pengiriman barang, termasuk di wilayah timur Indonesia dengan akses yang menantang.
BNPB mencatat 18 kejadian bencana di berbagai wilayah Indonesia dalam kurun waktu 24 jam sejak Selasa (24/6) pukul 07.00 WIB hingga Rabu (25/6) pukul 07.00 WIB.
TANTANGAN dalam mengatasi dan melakukan mitigasi bencana di dunia saat ini disebut semakin kompleks. Berbagai isu global seperti perubahan iklim hingga tekanan urbanisasi menjadi pemicunya.
Cakupan perlindungan asuransi belum mampu mengimbangi besarnya potensi kerugian. Hal itu mengakibatkan semakin banyak pihak yang kurang atau tidak terlindungi.
Langkah-langkah strategis pun langsung diambil untuk memadamkan api dan mencegah meluasnya kebakaran.
BNPB mengerahkan lima unit helikopter water bombing untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali melaksanakan operasi modifikasi cuaca (OMC), sebagai bentuk mitigasi sekaligus penanganan darurat karhutla Riau.
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
(BMKG) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengintensifkan pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di wilayah Jabodetabek selama 24 jam sejak 7 Juli 2025
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved