Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Modifikasi Cuaca Sukses Tekan Hujan Ekstrem

(Fer/Ind/H-2)
09/1/2020 04:20
Modifikasi Cuaca Sukses Tekan Hujan Ekstrem
Modifikasi Cuaca, BPPT Semai Garam hingga ke Selat Sunda (2): Kru pesawat CN 295 melakukan penyemaian garam di atas langit Selat Sunda,(Dok.MI)

OPERASI teknologi modifikasi cuaca (TMC) berhasil menurunkan intensitas hujan sedang-lebat yang seharusnya mengguyur wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek), Senin (6/1).

Merujuk pada data satelit, hujan berhasil diturunkan di perairan barat laut dan barat daya Jabodetabek. Hujan yang turun dimodifikasi dengan penggunaan natrium klorida (NaCl) yang ditebarkan ke bibit awan melalui pesawat Casa 212-200 dan CN-295.

"Hujan turun ke wilayah yang aman dan jauh dari permukiman penduduk atau sebelum awan memasuki kawasan padat penduduk, seperti di wilayah Selat Sunda atau Laut Jawa," ucap Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo di Jakarta, kemarin.

Operasi TMC dilakukan Badan Pengkajian dan Penerapan teknologi (BPPT) dengan dukungan Tentara Nasional Indonesia dan BNPB sejak Jumat, 3 Januari 2020, atau dua hari setelah banjir besar di Jabodetabek.

Hingga kini, kata Agus, operasi TMC melalui pesawat fixed-wings telah melakukan 20 sorti penerbangan dengan total bahan semai NaCl mencapai 32 ton.

Sebelumnya, Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza mengatakan TMC di wilayah Jabodetabek mampu mengurangi atau mereduksi intensitas hujan hingga 40%. Pemerintah akan melanjutkan TMC karena manfaatnya cukup signifikan.

Terkait dengan peringatan cuaca ekstrem di Jakarta hingga 12 Januari 2020 yang dirilis Kedutaan Besar Amerika Serikat, BNPB meminta masyarakat tidak panik, tetapi tetap siaga dan menyiapkan rencana darurat keluarga. "Sebab potensi bahaya bisa terjadi kapan pun dan di mana pun," kata Agus.

Senada, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, koordinasi sudah dilakukan dan pemerintah telah menyiapkan diri untuk menghadapi kemungkinan dampak cuaca ekstrem.

Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih membayangi Jakarta hingga 12 Januari 2020. Akan tetapi, intensitas hujan tidak seekstrem pada 1 Januari 2020. (Fer/Ind/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik