Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
WAKIL Ketua Komisi I DPR teuku Riefky Harsya meminta Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) memiliki perencanaan yang matang dalam membangun infrastruktur teknologi informasi (TI) di Indonesia.
Hal itu berkaitan dengan pengelolaan anggaran yang diberikan oleh BAKTI, terutama untuk pembangunan infrastruktur TI setelah Palapa Ring rampung.
“Dalam berbagai kesempatan, Komisi I DPR RI mengingatkan BAKTI untuk membuat perencanaan pembangunan infrastruktur TIK dengan pola pendanaan yang tepat,” kata Riefky dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/1)
Sebelumnya, BAKTI dikabarkan tidak memiliki cukup dana untuk membangun jaringan backhaul dan akses pascamenyelesaikan backbone Palapa Ring.
Di sisi lain, BAKTI tidak dimungkinkan meminta tambahan iuran ke operator yang kabarnya saat ini juga tertekan. Anggaran BAKTI dikabarkan hanya cukup untuk membayar beban rutin yang ada.
Baca juga : Menkominfo Pastikan Konektivitas Palapa Ring
Riefky menjelaskan, dana BAKTI berasal dari kontribusi KPU/USO Penyelenggara Telekomunikasi yang besarnya 1,25% dari pendapatan kotor tahunan penyelenggara telekomunikasi.
Padahal BAKTI memiliki sejumlah program antara lain: Palapa Ring yang sudah selesai pengerjaannya namun belum terutilisasi, pembangunan BTS, penyediaan akses internet dan penyiapan satelit Multi Fungsi bernama Satria.
Menurut Riefky, dalam berbagai kesempatan Rapat Dengar Pendapat Komisi I DPR RI dengan BAKTI, telah dijelaskan bagaimana sumber pembiayaan BAKTI dan pola kerjas ama yang dilakukan terkait pembangunan infrastruktur TIK. Perlu dicermati bersama agar pembiayaan program BAKTI jangan sampai nantinya malah membebani APBN.
“Kontribusi USO Indonesia ditempatkan sebagai driver pembangunan infrastruktur telekomunikasi di wilayah non-feasible mengingat hanya 0,02% dari PDB Nasional,” katanya.
Sejauh ini, Komisi I DPR RI secara berkala telah melakukan RDP dengan BAKTI untuk mengawasi kinerja BAKTI dan akan mengevaluasi program BAKTI secara berkala, khususnya yang membutuhkan anggaran besar seperti Satelit Indonesia Raya (Satria).
”Bila nantinya ada hal-hal yang sekiranya kurang pas, maka kami akan mengklarifikasi hal tersebut dalam forum rapat di Komisi I DPR RI,” kata dia. (RO/OL-7)
PEMBANGUNAN infrastruktur telekomunikasi satelit perlu dilakukan untuk mendukung transformasi digital di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), khususnya Maluku Utara.
Kehadiran paket layanan data dengan masa berlaku tertentu juga telah sesuai dengan ketentuan regulasi yang berlaku dari pemerintah.
PT Telkom Indonesia dikabarkan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024, pada 27 Mei 2025 mendatang.
Pada 2024, Telkomsel mencatatkan pertumbuhan pendapatan IndiHome B2C sebesar Rp26,6 triliun, atau tumbuh 101,2% secara tahunan.
Hingga akhir 2024, perseroan mempertahankan dominasinya di pasar telekomunikasi nasional dengan pencapaian pangsa pasar pendapatan tertinggi di industri yakni 51,8%.
Kolaborasi dan sinergi membuat semua target dan capaian untuk bersama dalam menjaga jaringan infrastruktur khususnya fiber optic dapat tercapai dengan baik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved