Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
PENDIDIKAN nonformal kini dituntut untuk mampu mendefinisikan dan mampu mereposisi diri terhadap aktivitas ekonomi yang terjadi di era digital. Hal itu ditegaskan Dirjen Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Anak Usia Dini (Dikmas-PAUD) Harris Iskandar di sela-sela acara seminar nasional dan evaluasi pencapaian kinerja Ditjen Dikmas PAUD di Yogyakarta, DIY, kemarin.
"Era digital bukan basa-basi, kita sudah berada di dalamnya dan harus mampu mendefinisikan peran apa yang harus dilakukan oleh pendidikan masyarakat (nonformal) ke depan," ujar Harris.
Rumusan dan penetrasi program yang tepat perlu dicari karena ke depan, peran pendidikan nonformal tidak saja sebagai pengganti dari pendidikan formal, tetapi juga harus memberi nilai tambah dan pelengkap. Dengan masih adanya jutaan tamatan SMK yang menganggur, imbuhnya, pendidikan nonformal bisa melengkapi kompetensinya agar diterima di pasar kerja atau melakukan usaha mandiri.
Harris menegaskan, balai latihan kerja (BLK) di bawah Kemenaker berbeda dengan program kursus yang dikembangkan Ditjen Dikmas dan PAUD Kemendikbud.
"BLK punya target khusus untuk pencari kerja, maka Dikmas menyelenggarakan pendidikan yang arahnya ke skilling, reskilling, dan up building," urainya.
Harris juga mengingatkan kepada para praktisi Dikmas untuk mendapatkan sertifikasi dan akreditasi tepercaya. Pasalnya, dari sekitar 17 ribu lembaga penyelenggara kursus yang terdaftar, baru 26,5% yang terakreditasi.
Sementara itu, Direktur Kesetaraan dan Keaksaraan Ditjen Dikmas-PAUD Kemendikbud Abdul Kahar menyebutkan bonus demografi Indonesia akan memunculkan struktur penduduk produktif yang tinggi dan akan sangat membutuhkan pendidikan nonformal.
"Kita harus mampu memacu penduduk produktif tersebut dengan menambah keterampilan dan kompetensinya sesuai tuntutan zaman," ujarnya. (Sto/H-2)
Pelatihan ini dirancang dengan sistem berjenjang dan terstruktur, mengacu pada kurikulum nasional, dan berfokus pada pendekatan aplikatif serta teknik pengajaran inspiratif bagi guru PAUD.
Hari Anak Nasional bukan sekadar perayaan namun merupakan momen refleksi untuk memperkuat komitmen semua pihak
Pendidikan bagi anak tidak sebatas pendidikan di lembaga formal maupun non formal, tetapi keberadaan anak di tengah-tengah keluarga juga menjadi bagian yang tidak kalah penting.
MENURUT Konvensi Hak Anak PBB tahun 1989, ada 10 hak dasar anak yang perlu dijamin oleh negara dan masyarakat, salah satunya adalah hak untuk bermain dan berekreasi.
Pendidikan pada usia dini merupakan fase yang sangat penting bagi tumbuh kembang anak di masa depan.
Pada tahun ajaran baru 2025/2026 ini, ada dua menu utama yang dapat dimanfaatkan oleh Guru dan Murid, yaitu menu Sumber Belajar dan Bank Soal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved