Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
MEMASUKI musim hujan, potensi kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) akan meningkat. Sebut saja DKI Jakarta, pada 2018, menjadi wilayah dengan jumlah kasus DBD hingga mencapai 3.000 kasus.
Berangkat dari permasalahan tersebut, Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) yang terdiri atas dua dosen serta tiga mahasiswa dari Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI menciptakan aplikasi bernama Healthpoint atau disingkat HP Kader.
Aplikasi itu mampu mengidentifikasi wilayah mana saja yang berisiko tinggi kasus DBD sehingga dapat dilakukan upaya pencegahan dengan maksimal.
Untuk mengoptimalkan penggunaan aplikasi tersebut, Tim Pengmas FKUI menggelar Sosialisasi Penggunaan Aplikasi Healthpoint, Senin (25/11), di Kantor Lurah Bungur, Jakarta Pusat.
Baca juga: Jokowi Targetkan Stunting Turun Jadi 14% pada 2024
Acara itu terselenggara atas kerja sama Klinik Dokter Keluarga Kiara FKUI dengan Kelurahan Bungur yang dihadiri 30 Kader Jumantik.
Kader Jumatik atau Juru Pemantau Jentik merupakan relawan yang melakukan upaya pencegahan DBD dengan memberantas sarang nyamuk setiap minggu di wilayah RT masing-masing.
Kader Jumantik kerap mendatangi rumah-rumah warga untuk memeriksa setiap wadah, apakah mengandung jentik nyamuk atau tidak.
Kader ini akan mencatat dan melaporkan hasil pemantauan mereka kepada koordinator kader yang kemudian mengirimkan rekapan laporan kepada Puskesmas.
Selama ini, proses pemantauan dilakukan secara manual dengan menggunakan kertas, sehingga tidak dapat segera terlihat area mana yang berisiko terhadap DBD.
Atas dasar kondisi tersebut, Tim Pengmas Levina Chandra Khoe menuturkan, “Kami berinisiatif menciptakan aplikasi Healthpoint yang diharapkan dapat memudahkan pencatatan data lapangan. Aplikasi HP Kader dapat diunduh pada smartphone berbasis android dan dapat diakses dengan mudah. Para kader dapat memasukkan data jumlah wadah yang diperiksa, jumlah wadah yang mengandung jentik nyamuk, dan menyertakan bukti foto wadah yang diperiksa dengan mengunggahnya ke dalam sistem aplikasi. Selain itu, tiap lokasi yang didatangi oleh kader akan terekam lokasinya dalam koordinat global positioning system (GPS) sehingga petugas Puskesmas dapat mengidentifikasi area yang memiliki angka bebas jentik yang rendah dan kemudian menindaklanjutinya.”
Tim Pengmas FKUI terdiri atas Agus Sugiharto; Levina Chandra Khoe; Muhammad Aji Muharrom, Dani Muhamad Trianto; dan Reza Haryo Yudanto.
Lebih lanjut, dalam kegiatan seminar, tim Pengmas menjelaskan langkah-langkah penggunaan aplikasi Healthpoint dimulai dari login hingga memasukkan data rumah yang dikunjungi, mengunggah foto, hingga mendapatkan rekapan laporan rumah yang dikunjungi.
Kader Jumantik dapat langsung mencetak laporan tersebut untuk diberikan kepada koordinator kader.
“Dengan adanya aplikasi ini, kader dapat lebih mudah dalam memasukkan data dan menghasilkan laporan; sementara dari sisi petugas Puskesmas, aplikasi ini akan memudahkan pemetaan wilayah yang berisiko terhadap DBD.” tutup Levina. (RO/OL-2)
Pemikiran Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo sebagai fondasi penting dalam membentuk arah kebijakan ekonomi dan keberpihakan Presiden Prabowo Subianto terhadap rakyat kecil.
Gerakan nasional ini diluncurkan langsung Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan PKKMB UI 2025.
IKATAN Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) akan menggelar Pemilihan Langsung (Pemila) Ketua Umum ILUNI UI periode 2025–2028 pada 23–24 Agustus 2025 secara elektronik (e-vote)
Ivan meyakini setiap alumni UI layak mendapatkan dukungan yang nyata agar bisa melangkah lebih jauh.
Apabila aset UI dikelola secara produktif akan dapat membantu subsidi bagi Uang Kuliah Tunggal atau UKT bagi mahasiswa.
Upaya ini merupakan langkah UI meningkatkan kualitas pendidikan yang bertaraf internasional yang pada ujungnya meningkatkan revenue bagi universitas.
Ribuan warga Kota Ternate, Maluku Utara, menerima layanan kesehatan gratis dan edukasi medis dalam kegiatan BUMI 3.0 yang digelar FKUI dan alumni FKUI angkatan 1994 (Komet'94).
Di tengah kondisi banjir yang melanda wilayah Jabodetabek, FKUI turut menyoroti pentingnya akses layanan kesehatan bagi masyarakat yang terdampak.
Dies Natalis ke-75 FKUI bukan sekadar perayaan tapi juga refleksi perjalanan panjang FKUI dalam mencetak saintis dan profesional medis berkualitas dan mampu berkontribusi bagi bangsa.
50% pasien kanker prostat di Indonesia baru melakukan deteksi ketika kondisi penyakitnya telah berada pada stadium lanjut.
Pada dasarnya, terlalu banyak mengonsumsi garam dapat memicu darah tinggi atau hipertensi, sementara hipertensi merupakan pemicu utama penyakit ginjal kronis.
Walapun sudah ada InPres No. 67 tahun 2021 untuk TB, tetapi target eliminasi tuberkulosis di 2030 masih merupakan tantangan amat besar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved