Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PENCEGAHAN penyakit kanker sebagai strategi jangka panjang dianggap paling efektif. Hampir 30-50% dari semua jenis kanker bisa dicegah.
Hal itu disampaikan oleh Direktur International Agency for Research on Cancer (IARC) WHO, Dr. Elisabete Weiderpass, dalam acara kongres ESMO Asia 2019 yang berlangsung di Singapura, 22-24 November 2019.
Hadir dalam kongres tersebut sekitar 3.500 profesional di bidang kesehatan wilayah Asia Pasifik. Kongres ESMO yang diorganisir oleh the European Society for Medical Omcology (ESMO) ini membahas pengobatan terkini kanker dan membuat peta jalan pengobatan kanker yang lebih akurat untuk pasien kanker di mana pun berada.
Weiderpass menekankan pencegahan adalah strategi jangka panjang yang paling efektif untuk mengendalikan kanker karena 30-50% dari semua kanker dapat dicegah.
"Wilayah Asia-Pasifik dengan lebih dari 60% populasi dunia, menanggung setengah dari beban kanker global. Konsekuensinya, kebijakan dan program nasional harus diperkuat di wilayah tersebut. Selain meningkatkan kesadaran, ada juga kebutuhan untuk mengurangi paparan faktor risiko kanker dan memastikan bahwa orang diberikan informasi dan dukungan yang mereka butuhkan untuk membuat pilihan yang sehat," kata Weiderpass, Jumat (22/11).
Baca juga: Terapi Inovatif untuk Kanker Limfoma Hodgkin
Sebelumnya, Presiden ESMO, Josep Tabernero, menyampaikan dari hasil survey yang dilakukan ESMO untuk pengobatan antikanker menunjukkan akses pengobatan kanker berbeda antara negara maju dengan negara berkembang. Hal ini juga diperkuat dengan laporan WHO, ada kesenjangan atau perbedaan akses pengobatan kanker yang cukup mengkhawatirkan.
"Maka perlu reformasi dalam pelayanan kesehatan," kata Tabernero saat membuka Kongres ESMO 2019 di hari yang sama.
Dalam kongres tersebut, para ahli menekankan pentingnya pengembangan registrasi kanker berbasis populasi di Asia.
Pembicara khusus dari Evaluating Medical Oncology Outcomes (EMOO) yang melakukan evaluasia di Asia menyimpulkan perlunya kolaborasi dan integrasi lebih untuk merumuskan strategi pengoptimalan pengobatan dan manajemen pasien.
WHO melaporkan saat ini ada lima daftar penyakit kanker paling tinggi diidap oleh warga Asia Pasifik. Yakni kanker paru-paru, kanker payudara, kanker kolorektal (usus), kanker prostat dan kanker perut.
Elisabete Weiderpass menyebutkan jumlah pasien pada lima kanker ini di Asia Pasifik meningkat.
Dia menyebutkan pada 2018 beban kanker di Asia Pasifik 49,1%, insiden kematian 57,5% dan prevelansi selama lima tahun mencapai 41,4% atau 18,1 juta kasus kanker.
"Maka pencegahan sangat penting. Mulailah dengan pengendalian tembakau, pengendalkan alkohol, pengendalian berat badan, harus berolahraga dan hindari diet yang salah," saran Weiderpass.(OL-5)
Hari Hepatitis Sedunia dirayakan setiap tanggal 28 Juli sebagai aksi global untuk menunjukkan perhatian terhadap hepatitis yang masih menjadi risiko besar bagi kesehatan masyarakat.
Jepang dikenal luas sebagai salah satu negara dengan masyarakat tersehat di dunia.
Kemenkes mengingatkan masyarakat agar siaga terhadap berbagai penyakit yang bisa muncul saat peralihan musim seperti saat ini, salah satunya demam berdarah dengue atau DBD
Banjir tengah melanda berbagai daerah di Indonesia, tidak terkecuali Jabodetabek. Hal itu menimbulkan dampak yang berbahaya bagi masyarakat, khususnya penyebaran penyakit leptospirosis.
Hipertensi, hingga kini, masih menjadi penyebab utama penyakit kardiovaskular dan kematian dini di seluruh dunia.
Pemerintah Indonesia berupaya mengeliminasi kusta karena kusta merupakan penyakit yang seharusnya sudah tidak ada lagi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved