Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PEMERINTAH daerah dinilai kurang memperhatikan pengelolaan anggaran pendidikan. Insiden ambruknya atap gedung sekolah menjadi bukti bahwa sektor pendidikan belum menjadi prioritas.
"Apabila sektor pendidikan menjadi prioritas, tentu pengelolaan anggaran tidak akan sembarangan. Selain itu, kualitas SDM yang mengelola anggaran di daerah kurang begitu baik. Belum lagi ada kasus korupsi," ujar pengamat pendidikan Indra Charismiadji di Jakarta, kemarin.
Hal itu disampaikannya terkait dengan ambruknya atap gedung di SDN Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Jawa Timur, kemarin pagi.
Selain kualitas pembangunan gedung sekolah, aspek perawatan pun sering tidak mendapat perhatian. "Seharusnya ada standar sarana dan prasarana. Bagaimana kekuatan bangunan, lalu usia pemakaian berapa lama," ujarnya.
Indra berpendapat pembentukan cetak biru (blue print) sangat penting untuk menghindari kasus serupa, mengingat banyak daerah yang kurang mampu merumuskan dan mengelola program pendidikan, termasuk perhitungan anggaran untuk perawatan.
Selain itu, banyak daerah yang mengandalkan bantuan operasional sekolah (BOS).
"Padahal BOS itu hanya bantuan. Berdasarkan undang-undang, pelaksana anggaran dan penanggung jawab kualitas sekolah ialah pemerintah daerah. Saya berharap tahun depan tidak ada lagi daerah yang kelola anggaran pendidikan dengan sembarangan. Peningkatan kualitas SDM bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat, tapi butuh keseriusan pemerintah daerah," tegasnya.
Konstruksi bangunan
Peristiwa ambruknya atap gedung sekolah di Pasuruan menyebabkan 2 orang meninggal, yaitu 1 siswa dan 1 guru. Belasan siswa juga terluka. Atap yang ambruk meliputi ruang kelas 2 A dan B serta kelas 5 A dan B.
Polisi kini telah mengumpulkan barang bukti dan memeriksa sejumlah saksi. Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera mengatakan dugaan sementara ialah karena konstruksi bangunan tidak sesuai prosedur.
Pihaknya juga mendapat informasi bahwa di bagian atas bangunan, genting hanya dilapisi seng. Padahal, gedung yang ambruk merupakan bangunan baru.
Ia membenarkan pihaknya akan memanggil pihak-pihak terkait, seperti kontraktor hingga Kepala Dinas Pendidikan Kota Pasuruan.
Sumber: Kilasan Kinerja 2018 Kemendikbud
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa kemarin menjenguk para korban di RS dr Soedarsono, Kota Pasuruan. "Yang juga patut menjadi perhatian ialah pelayanan psikososial. Lalu jangan sampai ada pungutan kepada korban," ujar Khofifah. (FL/Tes/Ant/X-11)
Ambruknya atap ruang kelas 3 terjadi pada 14 Oktober 2024. Kejadian itu sudah diprediksi sebelumnya karena kondisi atap bangunan terpantau sudah lapuk.
Tahun ini nilai bantuan DAK sekitar Rp28 miliar. Tahun ini DAK konsepnya ke arah penuntasan.
Ketiga bangunan ruang kelas tersebut sudah tak bisa digunakan
RIBUAN bangunan ruang kelas sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengalami kerusakan ringan hingga berat.
Ada enam ruang kelas yang kondisi atap bangunannya rusak. Dua ruangan kelas di antaranya sudah tak bisa digunakan.
RIBUAN ruang kelas sekolah dasar di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, kondisinya rusak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved